Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Kemampuan Bahasa Kedua. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Kemampuan Bahasa Kedua. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 April 2025

Menghadapi dan menyelesaikan konflik dengan bijak

 


Hidup itu nggak selalu mulus. Nggak selamanya penuh senyum, tawa, dan pelukan hangat. Kadang kita harus berhadapan sama yang namanya konflik—baik itu dengan teman, keluarga, pasangan, rekan kerja, atau bahkan orang yang baru kita kenal. Konflik itu wajar banget, karena setiap orang punya sudut pandang, kebutuhan, dan cara berpikir yang beda-beda. Tapi, gimana kita menghadapi dan menyelesaikannya, itulah yang bikin perbedaan besar dalam hidup kita.

Banyak orang takut sama konflik. Ngerasa nggak nyaman, pengin buru-buru kabur, atau malah ngegas duluan. Tapi sebenarnya, konflik itu bukan sesuatu yang harus ditakuti. Kalau dihadapi dengan cara yang bijak, konflik justru bisa jadi jalan untuk tumbuh, memahami satu sama lain lebih dalam, dan memperkuat hubungan.

Coba bayangin ini: kamu punya teman dekat. Suatu hari kalian berantem karena beda pendapat. Bisa aja hubungan itu hancur kalau kalian sama-sama keras kepala. Tapi kalau dua-duanya mau ngobrol baik-baik, saling mendengarkan, dan cari titik tengah, hubungan kalian bisa jadi lebih kuat dari sebelumnya. Jadi konflik itu kayak pisau bermata dua. Bisa melukai, tapi juga bisa membentuk kita jadi lebih tajam dalam bersikap.

Nah, yang jadi pertanyaan: gimana sih cara menghadapi konflik dengan bijak?

Pertama-tama, kenali dulu emosi kita sendiri. Saat konflik terjadi, biasanya emosi langsung naik. Marah, kecewa, sedih, semua campur aduk. Tapi di saat seperti itu, penting banget buat nggak langsung bereaksi. Jangan terburu-buru bicara, apalagi kalau nada suara udah mulai naik. Tarik napas dalam-dalam, kasih waktu buat diri sendiri. Kadang kita butuh jeda sebelum merespons, supaya nggak nyesel nantinya.

Contohnya gini: kamu punya rekan kerja yang tiba-tiba ngomel karena ngerasa kamu nggak ngebantu proyek. Padahal kamu udah kerja keras. Emosi langsung naik dong. Tapi kalau kamu langsung nyautin dengan nada tinggi juga, konflik makin panas. Sebaliknya, kalau kamu bilang, “Aku ngerti kamu lagi kesel. Bisa kita ngobrol sebentar buat cari jalan keluarnya?” itu udah satu langkah menuju penyelesaian.

Yang kedua, dengarkan dengan sungguh-sungguh. Kedengarannya klise ya, tapi beneran deh, kemampuan mendengarkan itu kunci utama dalam menyelesaikan konflik. Banyak orang sibuk pengin dimengerti, tapi lupa buat memahami orang lain. Padahal, kadang masalahnya bukan karena kita salah, tapi karena komunikasi kita nggak nyambung.

Dengerin itu bukan cuma diam waktu orang lain ngomong, tapi juga coba pahami maksud di balik kata-katanya. Kadang orang marah bukan karena hal yang kelihatan di permukaan, tapi karena ada rasa sakit, kecewa, atau takut yang belum terungkap. Dengan benar-benar mendengarkan, kita bisa melihat akar masalah yang sebenarnya.

Ketiga, hindari menyalahkan. Ini penting banget. Dalam konflik, kita sering pengin membela diri dan langsung menunjuk siapa yang salah. Tapi coba deh ganti pendekatan. Alih-alih bilang, “Kamu selalu gitu!” coba ganti jadi, “Aku merasa sedih waktu kamu melakukan itu.” Dengan mengungkapkan perasaan, bukan menyalahkan, orang lain jadi lebih terbuka buat mendengar.

Bahasa yang kita pakai itu ngaruh banget. Kalimat-kalimat yang pakai "aku merasa" cenderung bikin lawan bicara lebih empati, dibanding kalimat yang menyudutkan. Misalnya, “Aku ngerasa diabaikan waktu kamu sibuk main handphone saat kita lagi ngobrol,” akan lebih enak didengar daripada, “Kamu tuh nggak pernah perhatian!”

Keempat, cari solusi bareng-bareng. Setelah saling mengungkapkan perasaan dan mendengarkan satu sama lain, saatnya fokus ke solusi. Ini bukan tentang siapa yang menang atau kalah, tapi gimana caranya supaya semua pihak bisa merasa dihargai. Tanyakan, “Menurut kamu kita bisa gimana ya supaya nggak kejadian lagi ke depannya?” atau “Apa yang bisa aku lakukan biar kamu merasa lebih nyaman?”

Solusi yang baik itu biasanya datang dari kompromi. Mungkin nggak semua keinginan terpenuhi 100%, tapi setidaknya ada titik temu yang bisa diterima bersama. Dan penting juga untuk bener-bener menepati kesepakatan itu. Kalau udah bilang “oke, besok aku bantu,” ya bantu beneran. Jangan kasih harapan palsu.

Kelima, jangan simpan dendam. Setelah konflik selesai, usahakan jangan terus menyimpan rasa kesal atau mengungkit-ungkit kejadian lama. Kalau udah selesai, ya selesai. Move on. Kalau kita terus nyimpen perasaan negatif, itu bisa jadi bom waktu yang bisa meledak kapan aja. Lebih baik belajar memaafkan—baik orang lain maupun diri sendiri.

Nah, ngomong-ngomong soal memaafkan, ini bagian yang nggak kalah penting. Kadang kita udah ngobrol, udah cari solusi, tapi dalam hati masih ada ganjelan. Itu wajar. Tapi kalau kita niat buat menjaga hubungan, memaafkan adalah langkah penting yang harus diambil. Bukan berarti kita lupa atau setuju dengan yang dia lakukan, tapi karena kita memilih buat nggak membiarkan rasa sakit itu menguasai hati kita terus-menerus.

Ada juga situasi di mana konflik nggak bisa diselesaikan dengan cepat. Atau bahkan, nggak bisa diselesaikan sepenuhnya. Bisa jadi karena lawan bicara nggak mau kerja sama, atau kita sendiri butuh waktu lebih panjang buat memproses semuanya. Dalam kasus kayak gini, penting buat tetap menjaga jarak yang sehat dan nggak memaksakan penyelesaian instan. Kadang waktu adalah obat yang paling manjur.

Dan jangan lupa, ada saat-saat di mana kita butuh bantuan pihak ketiga. Bisa mediator, konselor, atau orang yang netral. Apalagi kalau konfliknya kompleks atau berkepanjangan. Nggak ada salahnya cari bantuan. Itu bukan tanda kelemahan, tapi justru tanda kalau kita serius pengin menyelesaikan masalah dengan bijak.

Yang terakhir dan nggak kalah penting: belajar dari setiap konflik. Setiap perbedaan pendapat, setiap cekcok, bisa jadi pelajaran berharga kalau kita mau membuka diri. Mungkin kita jadi tahu batasan kita, belajar sabar, atau makin paham karakter orang lain. Dan dari situ, kita tumbuh jadi pribadi yang lebih matang dan dewasa.

Konflik adalah bagian dari hidup. Mau dihindari sekuat apa pun, dia tetap akan muncul dalam berbagai bentuk. Tapi kita bisa memilih: mau membiarkan konflik merusak hubungan dan hati kita, atau menjadikannya kesempatan untuk membangun pemahaman dan kedewasaan.

Menghadapi konflik dengan bijak itu butuh keberanian, kesabaran, dan kerendahan hati. Tapi hasilnya luar biasa: hubungan yang lebih kuat, hati yang lebih tenang, dan hidup yang lebih damai. Jadi, lain kali kamu menghadapi konflik, jangan buru-buru lari atau marah. Ambil napas, buka hati, dan hadapi dengan kepala dingin. Karena dari situlah, kamu sedang membangun versi dirimu yang lebih bijaksana.

Minggu, 16 Maret 2025

MATERI PERTEMUAN 5: KEMAMPUAN BAHASA KEDUA

 

 

1. STRATEGI KEMAMPUAN BAHASA DUA (B2)

A. Pengertian Bahasa Kedua (B2)

Bahasa kedua (B2) adalah bahasa yang dipelajari setelah bahasa pertama (B1) dan biasanya digunakan dalam konteks sosial atau akademik. Pemerolehan B2 dapat terjadi secara alami atau melalui pembelajaran formal.

B. Strategi Pemerolehan Bahasa Kedua

Beberapa strategi yang digunakan dalam pemerolehan B2 antara lain:

  1. Strategi Kognitif – Menganalisis, menghafal, dan menerapkan pola bahasa baru.
  2. Strategi Metakognitif – Merencanakan, memantau, dan mengevaluasi pembelajaran bahasa.
  3. Strategi Sosial – Berinteraksi dengan penutur asli untuk meningkatkan keterampilan berbahasa.
  4. Strategi Afektif – Mengelola emosi dan motivasi dalam belajar bahasa.

C. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan B2

  1. Usia – Anak-anak lebih mudah menguasai fonologi, tetapi orang dewasa lebih cepat memahami tata bahasa.
  2. Motivasi – Motivasi tinggi meningkatkan keberhasilan dalam pemerolehan bahasa kedua.
  3. Lingkungan – Paparan terhadap bahasa target berperan penting.
  4. Kemampuan Kognitif – Individu dengan kecerdasan linguistik tinggi lebih mudah mempelajari bahasa kedua.

 

2. PERANAN BAHASA B1 DAN B2 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

A. Hubungan Antara B1 dan B2

  1. Transfer Positif – Kemampuan dalam B1 dapat membantu dalam mempelajari B2 jika ada kesamaan struktur bahasa.
  2. Transfer Negatif – Perbedaan antara B1 dan B2 dapat menyebabkan kesalahan dalam pembelajaran.
  3. Interferensi Bahasa – Kebiasaan berbahasa B1 dapat memengaruhi produksi B2.

B. Strategi Pembelajaran yang Efektif

  1. Pendekatan Komunikatif – Menggunakan B2 dalam konteks nyata untuk meningkatkan keterampilan.
  2. Pendekatan Berbasis Konten – Mengajarkan B2 melalui materi akademik yang menarik.
  3. Latihan Mendengar dan Berbicara – Meningkatkan keterampilan lisan dengan mendengarkan dan berinteraksi.
  4. Pendekatan Kontrastif – Membandingkan B1 dan B2 untuk memahami perbedaan struktural.

 

Kesimpulan

Pada pertemuan ini, mahasiswa memahami strategi pemerolehan bahasa kedua serta peran bahasa pertama dalam pembelajaran bahasa baru. Faktor usia, motivasi, dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran B2.

Tugas:

  • Bacalah artikel tentang "Interferensi Bahasa dalam Pembelajaran B2."
  • Tuliskan ringkasan (1 halaman) mengenai bagaimana B1 dapat memengaruhi proses belajar B2.

 

Selamat belajar dan tetap semangat!

1.     Nasir, Aco. (2022). Psikolinguistik. CV. Karya Bakti Makmur Indonesia.

2.     Nasir, Aco. (2024). Psikolinguistik (Memahami Dasar Psikolinguistik). CV. Cemerlang Publishing.

3.     Nasir, Aco. (2024). Linguistik Terapan. CV. Cemerlang Publishing.

Chaer, Abdul. (2002). Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: PT. Rineka Cipta



Kamis, 13 Maret 2025

MATERI PERTEMUAN 2: HAKIKAT, TUJUAN, DAN PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK

 

1. HAKIKAT, TUJUAN, DAN FUNGSI PSIKOLINGUISTIK

A. Hakikat Psikolinguistik

Psikolinguistik adalah disiplin ilmu yang mengkaji hubungan antara bahasa dan proses mental manusia. Bidang ini mencakup bagaimana bahasa diperoleh, dipahami, diproduksi, dan digunakan dalam interaksi sehari-hari.

Karakteristik Psikolinguistik:

  1. Interdisipliner – menggabungkan linguistik, psikologi, dan ilmu kognitif.
  2. Mempelajari bahasa dalam konteks otak dan pikiran manusia.
  3. Berfokus pada pemerolehan, pemrosesan, dan produksi bahasa.

B. Tujuan Psikolinguistik

Psikolinguistik bertujuan untuk:

  1. Memahami bagaimana manusia memperoleh dan memproses bahasa.
  2. Mengidentifikasi faktor kognitif dan neurologis dalam pemakaian bahasa.
  3. Menjelaskan hubungan antara bahasa dan pemikiran.
  4. Menganalisis gangguan bahasa dan memberikan solusi terapi.
  5. Mengembangkan metode pembelajaran bahasa yang lebih efektif.

C. Fungsi Psikolinguistik

Psikolinguistik memiliki beberapa fungsi utama, antara lain:

  1. Menjelaskan proses pemerolehan bahasa – bagaimana anak-anak belajar bahasa sejak lahir.
  2. Menganalisis pemrosesan bahasa – bagaimana manusia memahami dan memproduksi kata-kata dalam waktu singkat.
  3. Mengembangkan teori-teori bahasa – seperti teori modularitas dan teori koneksionisme dalam pemrosesan bahasa.
  4. Membantu dalam bidang pendidikan – mendukung pengajaran bahasa pertama (B1) dan bahasa kedua (B2).
  5. Mendiagnosis gangguan bahasa – membantu terapi bagi penderita afasia, disleksia, dan gangguan komunikasi lainnya.

 

2. PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK

A. Sejarah Perkembangan Psikolinguistik

Psikolinguistik berkembang dari interaksi antara linguistik dan psikologi kognitif. Berikut adalah tahapan perkembangan utama:

  1. Era Pra-Psikolinguistik (Sebelum 1950)
    • Studi bahasa masih dalam ranah filsafat dan linguistik murni.
    • Pemikiran utama: Behaviorisme (Skinner) yang menyatakan bahasa diperoleh melalui stimulus-respons.
  2. Era Awal Psikolinguistik (1950-1970)
    • Noam Chomsky mengkritik teori behaviorisme dan memperkenalkan teori Generative Grammar.
    • Muncul teori Language Acquisition Device (LAD) yang menjelaskan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk berbahasa.
  3. Era Kognitif (1970-1990)
    • Fokus pada bagaimana otak memproses bahasa menggunakan model komputerisasi dan neurolinguistik.
    • Studi tentang afasia dan gangguan bahasa berkembang pesat.
  4. Era Modern (1990-sekarang)
    • Menggunakan teknologi MRI dan fMRI untuk memahami aktivitas otak dalam pemrosesan bahasa.
    • Psikolinguistik diterapkan dalam kecerdasan buatan (AI) dan pengenalan suara.

 

3. TOKOH-TOKOH PAKAR PSIKOLINGUISTIK

A. Noam Chomsky (1928 - Sekarang)

  • Mengembangkan teori Transformational-Generative Grammar.
  • Mengusulkan Language Acquisition Device (LAD), yaitu mekanisme bawaan untuk belajar bahasa.
  • Menentang pandangan behaviorisme tentang pemerolehan bahasa.

B. B. F. Skinner (1904-1990)

  • Tokoh behaviorisme yang menjelaskan bahasa sebagai hasil dari stimulus-respons.
  • Mengembangkan teori Operant Conditioning yang berfokus pada pembelajaran melalui penguatan.

C. Jean Piaget (1896-1980)

  • Menghubungkan perkembangan kognitif dengan pemerolehan bahasa.
  • Menyatakan bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh perkembangan kognitif anak.

D. Lev Vygotsky (1896-1934)

  • Mengembangkan teori Sociocultural Theory yang menyatakan bahwa bahasa berkembang melalui interaksi sosial.
  • Menjelaskan konsep Zone of Proximal Development (ZPD) dalam belajar bahasa.

E. Steven Pinker (1954 - Sekarang)

  • Mengembangkan teori tentang bagaimana otak manusia memproses bahasa secara biologis.
  • Menulis buku The Language Instinct yang menjelaskan bahwa bahasa adalah insting bawaan manusia.

 

Kesimpulan

Pertemuan kedua ini membahas hakikat, tujuan, dan fungsi Psikolinguistik, perkembangan ilmu ini dari waktu ke waktu, serta tokoh-tokoh utama yang berkontribusi dalam bidang ini. Pemahaman tentang teori dan perkembangan Psikolinguistik sangat penting untuk memahami bagaimana bahasa diproses dan diperoleh manusia.

Tugas:

  • Bacalah artikel tentang Language Acquisition Device (LAD) oleh Noam Chomsky.
  • Tuliskan ringkasan singkat (1 halaman) mengenai perkembangan teori pemerolehan bahasa berdasarkan bacaan tersebut.

 

Selamat belajar dan tetap semangat!

1.     Nasir, Aco. (2022). Psikolinguistik. CV. Karya Bakti Makmur Indonesia.

2.     Nasir, Aco. (2024). Psikolinguistik (Memahami Dasar Psikolinguistik). CV. Cemerlang Publishing.

3.     Nasir, Aco. (2024). Linguistik Terapan. CV. Cemerlang Publishing.

4.     Chaer, Abdul. (2002). Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.



Rabu, 12 Maret 2025

MATERI PERTEMUAN 1: ORIENTASI PERKULIAHAN & PENGANTAR PSIKOLINGUISTIK

1. ORIENTASI PERKULIAHAN

A. Pengantar Psikolinguistik & Cakupan Materi

Psikolinguistik adalah cabang ilmu yang mengkaji hubungan antara bahasa dan proses kognitif dalam otak manusia. Bidang ini berfokus pada bagaimana manusia memperoleh, memahami, dan menggunakan bahasa.

Cakupan Materi Psikolinguistik:

  1. Hakikat dan ruang lingkup Psikolinguistik
  2. Bahasa manusia dan proses kognitif
  3. Pemerolehan bahasa pertama dan kedua
  4. Faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa
  5. Strategi kemampuan bahasa kedua
  6. Gangguan bahasa dan intervensi
  7. Psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa

B. Sumber Belajar

Untuk memahami materi Psikolinguistik, mahasiswa dapat merujuk pada sumber-sumber berikut:

  1. Buku Rujukan Utama:
    • Aitchison, J. (2008). The Articulate Mammal: An Introduction to Psycholinguistics. Routledge.
    • Carroll, D. W. (2008). Psychology of Language. Thomson Wadsworth.
    • Field, J. (2003). Psycholinguistics: A Resource Book for Students. Routledge.
  2. Jurnal & Artikel Ilmiah:
    • Journal of Psycholinguistic Research
    • Applied Psycholinguistics (Cambridge University Press)
    • Artikel dari portal akademik seperti Google Scholar, ResearchGate, dan DOAJ
  3. Media Digital & Video Pembelajaran:
    • TED Talks terkait linguistik dan kognisi
    • Podcast tentang pemerolehan bahasa
    • Video dokumenter seperti The Secret Life of the Brain

 

C. Metode Perkuliahan

Perkuliahan akan menggunakan metode yang bervariasi agar mahasiswa dapat memahami materi secara optimal. Metode yang digunakan antara lain:

  1. Ceramah Interaktif - Dosen menjelaskan konsep dasar dengan diskusi terbuka.
  2. Tanya Jawab dan Diskusi Kelompok - Mahasiswa berpartisipasi aktif dalam menganalisis teori dan studi kasus.
  3. Analisis Video dan Audio - Menggunakan rekaman percakapan dan video ilmiah untuk memahami proses kognitif bahasa.
  4. Presentasi Mahasiswa - Setiap kelompok akan mempresentasikan topik tertentu.
  5. Tugas dan Penelitian Mandiri - Mahasiswa diminta membaca jurnal atau artikel untuk dipresentasikan di kelas.

D. Aspek Penilaian

Penilaian dalam mata kuliah ini dilakukan melalui beberapa komponen berikut:

Komponen Penilaian

Persentase (%)

Kehadiran dan Partisipasi

10%

Tugas Mandiri dan Kelompok

20%

Ujian Tengah Semester (UTS)

30%

Ujian Akhir Semester (UAS)

40%

Keterangan:

  • Kehadiran minimal 75% agar dapat mengikuti ujian akhir.
  • Tugas harus dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
  • Diskusi dan partisipasi aktif akan berpengaruh pada nilai akhir.

Kesimpulan

Pada pertemuan pertama ini, mahasiswa diperkenalkan pada konsep dasar Psikolinguistik, cakupan materinya, serta sistem perkuliahan dan penilaian. Mahasiswa diharapkan dapat memahami bagaimana mata kuliah ini akan dijalankan dan memiliki gambaran umum tentang isi materi yang akan dipelajari.

Tugas:

  • Bacalah Bab 1 dari buku Psycholinguistics: A Resource Book for Students oleh John Field.
  • Tulis ringkasan singkat (maks. 1 halaman) tentang pengertian Psikolinguistik dan ruang lingkupnya.

 

Selamat belajar dan semoga sukses!

1.     Nasir, Aco. (2022). Psikolinguistik. CV. Karya Bakti Makmur Indonesia.

2.     Nasir, Aco. (2024). Psikolinguistik (Memahami Dasar Psikolinguistik). CV. Cemerlang Publishing.

3.     Nasir, Aco. (2024). Linguistik Terapan. CV. Cemerlang Publishing.

4.     Chaer, Abdul. (2002). Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.



Senin, 10 Maret 2025

PERKENALAN MATA KULIAH PSIKOLINGUISTIK

Salam Pembuka

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perkenalan Psikolinguistik 

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat bertemu dalam kesempatan yang berbahagia ini untuk memulai perjalanan akademik dalam mata kuliah Psikolinguistik. Sebagai bagian dari studi kebahasaan dan psikologi, Psikolinguistik memberikan wawasan yang luas mengenai bagaimana bahasa diperoleh, diproses, dan digunakan oleh manusia. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai hubungan antara kognisi manusia dan bahasa, baik dalam konteks pemerolehan bahasa pertama maupun bahasa kedua.

Psikolinguistik merupakan cabang ilmu yang menarik karena mencakup berbagai aspek penting dalam perkembangan bahasa, mulai dari bagaimana seorang bayi mulai mengenali suara hingga bagaimana seseorang mampu memahami dan menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini juga mengkaji bagaimana bahasa memengaruhi cara berpikir seseorang dan bagaimana otak manusia memproses bahasa dalam berbagai situasi. Sebagai calon pendidik bahasa Indonesia, pemahaman tentang Psikolinguistik akan membantu Anda dalam merancang pembelajaran yang efektif dan inovatif, terutama dalam memahami bagaimana siswa memperoleh dan mengembangkan kemampuan berbahasa mereka.

Dalam perkuliahan ini, kita akan bersama-sama menjelajahi berbagai konsep dasar dalam Psikolinguistik, termasuk teori pemerolehan bahasa, hubungan antara bahasa dan kognisi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa seseorang. Selain itu, kita juga akan membahas bagaimana Psikolinguistik berkontribusi terhadap metode pembelajaran bahasa yang efektif serta bagaimana ilmu ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks pendidikan.

Sebagai mahasiswa, Anda diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif terhadap berbagai fenomena bahasa yang terjadi di sekitar kita. Kita akan mendiskusikan berbagai teori dan penelitian terbaru dalam bidang ini serta bagaimana penerapannya dalam dunia nyata. Dengan demikian, mata kuliah ini tidak hanya akan memberikan wawasan teoretis, tetapi juga mengajak Anda untuk melihat bagaimana konsep Psikolinguistik dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan dan pengajaran bahasa.

Saya berharap melalui mata kuliah ini, kita dapat membangun pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana bahasa dan pikiran saling berinteraksi. Semoga perjalanan akademik kita dalam memahami Psikolinguistik ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua, baik dalam pengembangan keilmuan maupun dalam praktik profesional kita di masa depan.

Selamat belajar, semoga sukses dalam mengikuti mata kuliah ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

I. Identitas Mata Kuliah

  • Nama Mata Kuliah: Psikolinguistik

  • Kode Mata Kuliah: -

  • Bobot (SKS): 3

  • Semester: 5

  • Tanggal Penyusunan: 1 Maret 2023

  • Koordinator/Pengembang RPS: Aco Nasir, S.Pd.I., M.Pd

  • Koordinator Bidang Keahlian: Aco Nasir, S.Pd.I., M.Pd

  • Ka Prodi: Nur Hafsah Yunus MS., S.Pd., M.Pd

II. Deskripsi Mata Kuliah

Psikolinguistik menjelaskan hubungan antara kejiwaan dan bahasa seseorang. Mata kuliah ini mencakup hakikat pemerolehan dan pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia. Mahasiswa diharapkan memahami konsep dasar psikolinguistik serta mampu mengimplementasikan teori yang dipelajari dalam konteks pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

III. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

  1. Menguasai konsep dasar psikolinguistik.

  2. Memahami hakikat, tujuan, dan fungsi psikolinguistik.

  3. Menganalisis hubungan antara bahasa dan berpikir.

  4. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa.

  5. Memahami sumbangan psikolinguistik terhadap metode pembelajaran bahasa.

  6. Menjelaskan manfaat psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa.

IV. Materi Pembelajaran (Pertemuan 1 -14 )

1. Orientasi Perkuliahan

  • Pengantar Psikolinguistik & Cakupan Materi
  • Sumber Belajar
  • Metode Perkuliahan
  • Aspek Penilaian

2. Hakikat, Tujuan, dan Perkembangan Psikolinguistik

  • Hakikat, Tujuan, dan Fungsi Psikolinguistik
  • Perkembangan Psikolinguistik
  • Tokoh-Tokoh Pakar Psikolinguistik

3. Bahasa Manusia: Hakikat dan Proses

  • Hakikat Bahasa
  • Ciri-Ciri Proses Bahasa

4. Pemerolehan Bahasa

  • Hubungan Bahasa dan Berpikir
  • Kemampuan Bahasa Pertama
  • Faktor yang Mempengaruhi Pemerolehan Bahasa

5. Kemampuan Bahasa Kedua

  • Strategi Kemampuan Bahasa Dua (B2)
  • Peranan Bahasa B1 dan B2 dalam Pembelajaran Bahasa

6. Psikolinguistik dan Pembelajaran Bahasa

  • Sumbangan Psikolinguistik pada Metode Pembelajaran
  • Manfaat Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa
  • Pengajaran Bahasa

7. Gangguan Bahasa dan Intervensi

  • Anak-Anak dan Kelainan Bahasa
  • Penyebab Terjadinya Kelainan Bahasa
  • Pembelajaran bagi Anak dengan Kelainan Bahasa

V. Metode Pembelajaran

  1. Ceramah – Dosen memberikan penjelasan mengenai konsep dasar psikolinguistik.

  2. Diskusi Kelas – Mahasiswa berdiskusi mengenai hubungan psikolinguistik dan pembelajaran bahasa.

  3. Studi Kasus – Analisis terhadap fenomena pemerolehan bahasa pertama dan kedua.

VI. Referensi Utama

  1. Nasir, Aco. (2022). Psikolinguistik. CV. Karya Bakti Makmur Indonesia.

  2. Nasir, Aco. (2024). Psikolinguistik (Memahami Dasar Psikolinguistik). CV. Cemerlang Publishing.

  3. Nasir, Aco. (2024). Linguistik Terapan. CV. Cemerlang Publishing.

  4. Chaer, Abdul. (2002). Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

VII. Evaluasi dan Penilaian

  1. Kehadiran dan Partisipasi (10%)

  2. Tugas dan Makalah (20%)

  3. Presentasi Kelompok (20%)

  4. Ujian Tengah Semester (UTS) (25%)

  5. Ujian Akhir Semester (UAS) (25%)





Cara Menikmati Hidup Tanpa Mengorbankan Keuangan

Cara Menikmati Hidup Tanpa Mengorbankan Keuangan Menikmati hidup adalah hak semua orang. Kita semua ingin bersenang-senang, makan enak, trav...