Tampilkan postingan dengan label Menabung dan Investasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menabung dan Investasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Juni 2025

Investasi Emas vs Saham: Mana yang Cocok untuk Anda?

Menabung dan Investasi

Halo, Sobat Catatan Digital!

Akhir-akhir ini, obrolan soal keuangan dan investasi makin ramai, ya? Mulai dari anak muda, pekerja kantoran, sampai ibu rumah tangga, semuanya mulai melek investasi. Dan dua instrumen yang paling sering dibahas adalah emas dan saham.

Tapi pertanyaannya sekarang:
Mana yang lebih cocok buat kamu, emas atau saham?

Karena walaupun sama-sama disebut “investasi”, dua instrumen ini punya karakteristik, risiko, dan cara kerja yang sangat berbeda. Jangan sampai kamu ikut-ikutan tren tanpa tahu apa yang sebenarnya kamu butuhkan.

Nah, lewat artikel ini, Catatan Digital akan mengupas tuntas perbandingan antara investasi emas vs saham, mulai dari pengertian, keuntungan, risiko, hingga tips memilih yang paling sesuai untuk profil kamu. Siap? Yuk, kita mulai!

 

1. Pengertian Dasar: Apa Itu Emas dan Saham?

Investasi Emas

Emas yang dimaksud di sini adalah emas batangan (logam mulia), bukan perhiasan. Kenapa? Karena emas perhiasan umumnya dipakai, bukan disimpan sebagai investasi murni, dan nilainya terpengaruh oleh ongkos pembuatan.

Emas batangan, seperti yang dijual oleh Antam atau Pegadaian, merupakan bentuk investasi yang aman dan mudah dijual kembali.

Investasi Saham

Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Kalau kamu beli saham PT ABC, berarti kamu memiliki sebagian kecil dari perusahaan itu. Dan kalau perusahaan untung, kamu juga dapat untung (biasanya dalam bentuk dividen atau kenaikan harga saham).

Saham diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harganya fluktuatif, tergantung banyak faktor.

 

2. Keuntungan Investasi Emas

Aman dari Inflasi
Emas dikenal sebagai “safe haven” atau aset penyelamat di saat krisis. Ketika inflasi tinggi, harga emas cenderung naik.

Mudah Dicairkan
Butuh uang cepat? Emas bisa langsung dijual atau digadaikan. Likuiditasnya tinggi.

Risiko Rendah
Pergerakan harga emas cenderung stabil dan tidak terlalu fluktuatif.

Bisa Dicicil atau Dibeli Digital
Sekarang banyak platform yang memungkinkan kita beli emas mulai dari Rp5.000, seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, dan lain-lain.

 

3. Keuntungan Investasi Saham

Potensi Keuntungan Tinggi
Saham bisa memberikan return yang jauh lebih besar dibandingkan emas, terutama jika kamu memilih saham perusahaan bagus (blue chip) dan menahan dalam jangka panjang.

Dapat Dividen
Beberapa perusahaan membagikan dividen tiap tahun, artinya kamu dapat “penghasilan pasif” hanya dengan menyimpan saham tersebut.

Cocok untuk Jangka Panjang
Kalau kamu berinvestasi dengan strategi yang benar dan sabar, saham bisa membantu membangun kekayaan yang signifikan.

Modal Awal Terjangkau
Sekarang beli saham bisa dimulai dari Rp100 ribu aja. Banyak aplikasi seperti Ajaib, Bibit, Stockbit, atau MOST yang mempermudah pembelian saham untuk pemula.

 

4. Risiko Investasi Emas

⚠️ Return Lebih Rendah
Keuntungan dari emas relatif kecil jika dibandingkan saham, terutama dalam jangka pendek.

⚠️ Biaya Penyimpanan
Kalau kamu beli emas fisik, harus mikir soal keamanan dan penyimpanan (brankas, safe deposit box, dll.).

⚠️ Perlu Waktu Lama untuk Untung Besar
Emas cocok untuk jangka panjang. Jangan harap beli hari ini dan jual minggu depan langsung untung besar.

 

5. Risiko Investasi Saham

⚠️ Fluktuasi Harga Tinggi
Harga saham bisa naik turun setiap hari. Kalau kamu gampang panik, bisa-bisa malah rugi karena jual saat harga turun.

⚠️ Butuh Pengetahuan dan Strategi
Investasi saham perlu riset dan pemahaman. Kalau asal beli karena ikut-ikutan, bisa berisiko tinggi.

⚠️ Emosi Bisa Jadi Musuh
Banyak investor pemula yang gagal karena panik saat pasar turun, atau serakah saat naik.


6. Perbandingan Singkat: Tabel Emas vs Saham

Aspek

Emas

Saham

Return

Rendah-sedang (2–5%/tahun)

Sedang-tinggi (bisa 10–20%+)

Risiko

Rendah

Sedang-tinggi

Cocok untuk

Pemula, konservatif, jangka panjang

Aktif, agresif, jangka panjang

Likuiditas

Tinggi

Tinggi

Modal awal

Rendah (mulai Rp5.000)

Rendah (mulai Rp100 ribu)

Pengaruh ekonomi

Stabil di saat krisis

Sangat dipengaruhi kondisi pasar

Butuh pengetahuan

Tidak banyak

Cukup banyak

 

7. Mana yang Cocok untuk Anda?

Ini bagian penting: Investasi itu nggak ada yang benar-benar lebih baik secara mutlak. Yang paling cocok adalah yang sesuai dengan tujuan dan karakter kamu.

Yuk, simak beberapa tipe berikut:

Kamu Cocok Investasi Emas Jika:

·         Baru mulai belajar investasi

·         Punya tujuan jangka panjang (5–10 tahun)

·         Ingin simpanan aman buat dana darurat atau proteksi nilai

·         Nggak mau ribet mikirin grafik atau laporan keuangan

·         Cenderung hati-hati dan konservatif

Kamu Cocok Investasi Saham Jika:

·         Siap ambil risiko untuk keuntungan lebih tinggi

·         Ingin belajar analisis keuangan dan pasar

·         Punya waktu memantau dan belajar

·         Tujuan investasi kamu jangka panjang (di atas 5 tahun)

·         Siap dengan fluktuasi dan tetap berpikir rasional

 

8. Kenapa Tidak Dua-duanya? Diversifikasi adalah Kunci!

Sobat Catatan Digital, dalam dunia investasi, ada satu pepatah bijak:
“Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.”

Artinya, kamu nggak perlu pilih satu aja. Justru yang ideal adalah gabungkan keduanya.

·         Investasi emas bisa jadi penyelamat saat pasar saham lesu.

·         Saham bisa jadi mesin pengganda kekayaan dalam jangka panjang.

Misalnya:

·         50% dana investasi untuk emas (aman)

·         50% untuk saham (agresif)

Atau bisa disesuaikan sesuai profil risiko kamu.

 

9. Tips Memulai Investasi Emas & Saham

Tips Mulai Investasi Emas:

·         Gunakan platform resmi seperti Pegadaian, Antam, Tokopedia Emas, atau Shopee Emas.

·         Cek harga emas secara berkala di situs resmi.

·         Simpan emas fisik di tempat aman, atau gunakan emas digital yang bisa dicetak kapan saja.

Tips Mulai Investasi Saham:

·         Mulai dari perusahaan besar dan stabil (blue chip).

·         Pelajari dasar analisis saham: laporan keuangan, dividen, rasio harga.

·         Gunakan aplikasi investasi yang terdaftar di OJK.

·         Jangan tergoda "cuan instan", utamakan belajar dan pengalaman.

 

Penutup: Investasi Bukan Sekadar Ikut Tren, Tapi Soal Tujuan Hidup

Sobat Catatan Digital,
Di era serba digital seperti sekarang, investasi itu bukan pilihan, tapi
kebutuhan.
Namun, jangan sampai asal investasi karena ikut-ikutan.

Kenali dirimu, tujuanmu, dan karaktermu. Apakah kamu lebih nyaman dengan emas yang stabil, atau saham yang dinamis? Atau bahkan keduanya?

Yang penting, mulai dari sekarang. Karena waktu adalah teman terbaik dalam dunia investasi.

Semoga artikel ini bisa membantumu lebih bijak dalam memilih jalur investasi yang paling sesuai.
Sampai jumpa di artikel Catatan Digital berikutnya. Yuk, jadi anak muda yang cerdas finansial!



Selasa, 17 Juni 2025

7 Jenis Tabungan yang Wajib Dimiliki Anak Muda

Menabung dan Investasi

Halo, Sobat Catatan Digital!

Kalau bicara soal tabungan, banyak anak muda yang langsung bilang, “Duh, gajinya aja pas-pasan, gimana mau nabung?” atau “Nikmatin dulu aja deh masa muda, urusan nabung mah nanti.”

Eits, hati-hati!
Kalau kamu punya pola pikir kayak gitu terus, jangan kaget kalau di usia 30-an nanti kamu masih hidup dari gaji ke gaji, nggak punya dana darurat, dan selalu was-was sama keuangan.

Padahal, masa muda itu waktu terbaik untuk mulai menabung, lho. Alasannya? Karena di usia inilah kita bisa bangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan. Dan bukan cuma soal nabung buat beli barang impian, tapi juga buat jaga-jaga kalau ada kejadian tak terduga.

Nah, kali ini Catatan Digital mau bahas tentang 7 jenis tabungan yang wajib dimiliki anak muda. Bukan cuma satu jenis tabungan, tapi tujuh! Karena setiap tabungan punya fungsi dan tujuan masing-masing.

Siap? Yuk kita bahas satu per satu.

 

1. Tabungan Dana Darurat

Ini yang paling penting dan wajib jadi prioritas utama.
Dana darurat adalah uang yang kamu simpan khusus untuk
kondisi darurat seperti:

·         Kehilangan pekerjaan

·         Kecelakaan

·         Keluarga sakit

·         HP rusak tiba-tiba

·         Biaya tak terduga lainnya

Tujuannya adalah supaya kamu nggak panik dan nggak utang saat ada hal mendesak.

Berapa dana darurat yang ideal?

·         Kalau masih lajang: 3–6 kali pengeluaran bulanan

·         Kalau sudah menikah: 6–12 kali pengeluaran bulanan

💡 Tips: Simpan dana darurat di rekening terpisah dan mudah diakses, tapi jangan campur dengan rekening harian.

 

2. Tabungan Jangka Pendek (Kebutuhan 1–2 Tahun)

Ini tabungan yang disiapkan untuk target dalam waktu dekat. Misalnya:

·         Beli motor bekas

·         Biaya nikah

·         Traveling

·         Renovasi kamar

·         Kursus atau pelatihan

Kenapa perlu dipisah? Supaya kamu bisa fokus nabung dengan target dan waktu tertentu. Dengan begitu, kamu bisa lebih semangat dan tahu batas kapan dana ini boleh digunakan.

💡 Tips: Gunakan bank digital yang punya fitur “saving goals” biar kamu bisa pantau perkembangan tabungan sesuai target.

 

3. Tabungan Jangka Panjang (Kebutuhan 3 Tahun ke Atas)

Kalau yang ini, cocok banget buat kamu yang punya visi masa depan. Misalnya:

·         DP rumah

·         Pendidikan lanjutan

·         Modal usaha

·         Pensiun dini (yes, anak muda juga bisa mikir pensiun!)

Tabungan jangka panjang sebaiknya tidak disimpan di rekening biasa, karena rawan terpakai. Bisa disimpan dalam bentuk:

·         Deposito

·         Reksadana pasar uang

·         Emas digital

·         Tabungan berjangka

💡 Tips: Jangan mudah tergoda buat tarik tabungan ini. Anggap aja ini “uang yang tidak boleh disentuh.”

 

4. Tabungan Investasi Diri

Yap, anak muda harus investasi, tapi bukan cuma soal saham atau kripto.
Investasi diri itu artinya kamu menyimpan dana untuk hal-hal yang bisa
meningkatkan kualitas dan kapasitas dirimu, seperti:

·         Kursus online (bahasa asing, desain, coding, dll.)

·         Seminar atau workshop

·         Buku-buku berkualitas

·         Alat pendukung kerja atau belajar (laptop, headset, dll.)

Tabungan ini bukan pengeluaran, tapi bentuk modal jangka panjang untuk hidupmu.
Karena, percaya deh,
ilmu itu aset yang nggak akan pernah rugi.

 

5. Tabungan Sosial dan Kebaikan

Boleh percaya atau tidak, banyak orang yang merasa hidupnya lebih berkah setelah rajin berbagi. Tabungan sosial ini bisa digunakan untuk:

·         Sedekah rutin

·         Donasi bencana

·         Bantu teman/keluarga yang kesulitan

·         Infaq atau zakat (bagi yang Muslim)

Memang terdengar sederhana, tapi tabungan ini bisa melatih empati dan menumbuhkan rasa syukur. Plus, kamu jadi lebih terlatih buat menyisihkan uang, bukan hanya menyimpannya untuk diri sendiri.

💡 Tips: Kamu bisa mulai dari nominal kecil, misalnya Rp10.000 seminggu. Yang penting rutin dan ikhlas.

 

6. Tabungan Gaya Hidup (Fun Money)

Nah, ini bagian menyenangkan. Jangan kira menabung itu cuma tentang menahan diri dan hidup irit terus. Kamu tetap boleh bersenang-senang, tapi dengan kontrol yang sehat.

Tabungan gaya hidup ini bisa kamu pakai untuk:

·         Nongkrong

·         Nonton konser

·         Beli baju, sepatu, gadget

·         Liburan akhir pekan

Dengan adanya pos ini, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa rasa bersalah dan tanpa ngambil uang dari tabungan penting lainnya.

💡 Tips: Batasi jumlahnya, misalnya maksimal 10% dari penghasilan bulanan.

 

7. Tabungan Impian Besar

Kita semua pasti punya impian. Entah itu:

·         Keliling dunia

·         Bikin rumah impian

·         Sekolah di luar negeri

·         Buka bisnis cafe

·         Hidup bebas finansial sebelum usia 40

Nah, impian-impian besar itu butuh perencanaan dan kesiapan dana.
Tabungan impian besar ini mungkin tidak segera digunakan, tapi sangat penting karena:

·         Menjaga semangatmu tetap hidup

·         Membuat kamu lebih sadar finansial

·         Melatih kamu untuk sabar dan konsisten

💡 Tips: Tulis impianmu, tentukan estimasi biaya dan target waktu, lalu mulai sisihkan dana secara bertahap. Impian akan terasa lebih nyata saat kamu mulai menabung untuk mewujudkannya!

 

Penutup: Tabungan Bukan Sekadar Menyimpan Uang, Tapi Mengatur Masa Depan

Sobat Catatan Digital,
Menabung itu bukan hanya soal punya uang sisa. Tapi soal
kesadaran, prioritas, dan tanggung jawab terhadap masa depan.

Dengan membagi tabungan ke dalam 7 jenis seperti di atas, kamu bisa:

·         Lebih disiplin dalam mengelola keuangan

·         Punya kontrol atas pengeluaran

·         Siap menghadapi keadaan darurat

·         Tetap bisa menikmati hidup dengan nyaman

·         Mewujudkan impian jangka panjang

Dan yang paling penting, kamu belajar jadi pribadi yang visioner dan bijak secara finansial.

Mulai sekarang, jangan cuma punya satu rekening yang isinya campur aduk. Yuk, atur ulang strategi keuanganmu, dan mulai wujudkan mimpi-mimpi itu lewat tabungan!

 

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa share ke teman-teman kamu yang juga lagi belajar ngatur keuangan. Siapa tahu kalian bisa saling menyemangati menabung bareng!

Sampai jumpa di artikel Catatan Digital berikutnya, ya.
Tetap semangat menabung dan hidup dengan tujuan! 💙

 

 

 

 

Senin, 16 Juni 2025

Tips Menabung untuk Pemula yang Susah Konsisten

Menabung dan Investasi

Halo, Sobat Catatan Digital!

Pernah nggak sih kamu niat banget pengin mulai menabung, udah bikin target, bahkan sampai nyusun rencana di kertas atau di aplikasi keuangan, tapi ujung-ujungnya... dompet tetap tipis dan tabungan nggak nambah-nambah?

Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak banget orang yang mengalami hal serupa. Menabung itu memang nggak segampang motivasi awalnya, apalagi buat kita yang hidup di era serba instan, di mana diskon dan promo seolah menggoda setiap saat.

Tapi bukan berarti nggak bisa. Yuk, kita bahas bareng-bareng tips menabung yang cocok buat pemula, terutama buat kamu yang sering susah konsisten. Semoga setelah baca ini, kamu bisa lebih semangat dan (yang terpenting) tetap konsisten!

 

Kenapa Kita Susah Konsisten Menabung?

Sebelum masuk ke tips, kita perlu kenalan dulu dengan musuh utama konsistensi menabung, yaitu:

1.     Gaya hidup konsumtif – Belanja impulsif, FOMO, dan ingin tampil selalu update bikin uang cepat lari.

2.     Nggak punya tujuan yang jelas – Kalau kita menabung tanpa tujuan yang konkret, biasanya semangatnya cepat padam.

3.     Salah strategi – Kadang kita terlalu idealis, langsung pasang target besar, tanpa menyesuaikan dengan kondisi nyata.

4.     Lingkungan yang nggak mendukung – Teman-teman yang boros, atau kebiasaan nongkrong tiap weekend, bisa menghambat tabungan.

Nah, setelah tahu tantangannya, baru deh kita masuk ke strategi jitu!

 

1. Mulai dari Nominal Kecil, Tapi Rutin

Banyak orang gagal menabung karena terlalu memaksakan diri di awal. Misalnya, baru gajian langsung niat nyisihin 30% untuk ditabung. Tapi ternyata kebutuhan hidup belum cukup, akhirnya malah tarik tabungan lagi.

Solusinya?
💡
Mulai dari kecil dulu. Misalnya, Rp10.000 per hari. Keliatannya kecil, tapi kalau konsisten selama sebulan, udah dapet Rp300.000. Kalau setahun? Udah Rp3.650.000!

Yang penting konsistensi, bukan besar kecilnya nominal.

 

2. Gunakan Sistem “Otomatis”

Kalau kamu orangnya gampang lupa atau suka tergoda, coba pakai strategi menabung otomatis.

Beberapa aplikasi bank digital sekarang udah punya fitur “auto debit” ke tabungan. Jadi begitu gajian, langsung dipotong dan dialihkan ke rekening khusus tabungan. Cara ini cocok banget buat kamu yang nggak mau ribet.

💡 Tips: Pisahkan rekening tabungan dan rekening harian. Jangan pakai rekening yang sama, biar nggak tergoda untuk tarik dana tabungan buat jajan!

 

3. Buat Tujuan Tabungan yang Spesifik

Menabung tanpa tujuan itu kayak naik kendaraan tanpa arah. Makanya, buatlah goal yang jelas dan spesifik.

Misalnya:

·         Liburan ke Bali akhir tahun: Butuh Rp5 juta.

·         Beli laptop baru 6 bulan lagi: Target Rp7 juta.

·         Dana darurat 3x gaji: Target Rp15 juta.

Dengan target yang konkret, kamu jadi lebih semangat. Bahkan bisa bikin “tabungan tematik” sesuai tujuan.

 

4. Gunakan Metode Amplop atau Dompet Digital

Kalau kamu suka belanja online atau sering nggak sadar uang habis ke mana, metode amplop bisa jadi solusi klasik tapi ampuh.

Caranya?

·         Bagi uang bulanan kamu ke beberapa pos: kebutuhan pokok, transportasi, hiburan, dan tabungan.

·         Simpan uang di amplop fisik, atau kalau kamu lebih digital, gunakan aplikasi dompet digital seperti Jenius, OVO Budget, atau fitur “saving goals” di bank digital.

Dengan cara ini, kamu bisa mengontrol pengeluaran dan disiplin dalam alokasi uang.

 

5. Terapkan Tantangan Menabung (Saving Challenge)

Siapa bilang menabung harus selalu serius dan membosankan?
Kamu bisa bikin kegiatan menabung jadi
seru dan menantang dengan metode saving challenge.

Contoh:

·         52 Weeks Challenge: Minggu ke-1 nabung Rp10.000, minggu ke-2 Rp20.000, dan seterusnya. Di akhir tahun, kamu bisa punya lebih dari Rp13 juta!

·         No Spend Day Challenge: Pilih beberapa hari dalam seminggu untuk tidak mengeluarkan uang sama sekali.

·         Uang Kembalian Challenge: Setiap kali dapet kembalian receh, langsung masukin ke celengan.

Metode ini cocok buat yang butuh motivasi ekstra dan suka tantangan.

 

6. Cari “Partner Menabung”

Kadang kita butuh teman buat jaga semangat.
Coba ajak sahabat, pasangan, atau keluarga untuk ikutan menabung bareng. Bisa bikin grup WA khusus, saling mengingatkan, bahkan bikin kompetisi kecil-kecilan.

Misalnya:

·         Siapa yang paling konsisten nabung selama sebulan, dapat traktiran kopi.

·         Yang gagal nabung, harus traktir makan siang.

Menabung jadi lebih seru dan kamu punya support system.

 

7. Hindari Godaan Konsumtif dengan Trik Psikologis

Berikut beberapa trik psikologis yang bisa bantu kamu lebih tahan terhadap godaan:

·         Tunda keinginan – Kalau pengin beli sesuatu, tunggu 3 hari. Kalau masih pengin setelah itu, baru pertimbangkan beli.

·         Ubah mindset – Daripada mikir “Ah cuma Rp50 ribu,” ubah jadi “Kalau aku tabung Rp50 ribu seminggu, setahun bisa Rp2,6 juta.”

·         Jangan bawa uang tunai berlebih – Bawa secukupnya aja supaya nggak kalap.

·         Unfollow akun-akun yang bikin kamu pengin belanja – Biar nggak FOMO!

 

8. Review dan Evaluasi Bulanan

Setiap akhir bulan, coba duduk sebentar dan lihat:

·         Berapa yang berhasil ditabung?

·         Apa tantangan terbesar bulan ini?

·         Apa yang bisa diperbaiki bulan depan?

Bikin jurnal keuangan sederhana. Nggak perlu ribet, yang penting kamu sadar perkembangan dan bisa refleksi.

Kalau ternyata bulan ini gagal menabung, jangan menyerah!
Evaluasi dan coba lagi bulan depan. Menabung itu proses, bukan perlombaan.

 

9. Rayakan Keberhasilan Kecil

Setiap kali kamu berhasil menabung sesuai target mingguan atau bulanan, beri reward kecil buat diri sendiri. Bisa berupa nonton film favorit, beli makanan kesukaan, atau sekadar me-time.

Dengan begitu, kamu akan merasa bahwa proses menabung itu menyenangkan, bukan menyiksa.

Tapi ingat, reward-nya harus proporsional ya! Jangan sampai reward-nya lebih mahal dari uang yang kamu tabung 😅

 

10. Jadikan Menabung Sebagai Gaya Hidup

Akhirnya, kunci utama menabung dengan konsisten adalah membuatnya jadi kebiasaan, bahkan gaya hidup.

Jangan cuma menabung saat lagi semangat atau pas ada uang lebih. Jadikan menabung sebagai bagian dari rutinitas hidupmu, seperti makan atau mandi.

Lama-lama, kamu akan terbiasa, dan bahkan merasa ada yang kurang kalau nggak menabung.

 

Penutup: Menabung Itu Tentang “Diri Sendiri”

Sobat Catatan Digital,
Menabung itu bukan sekadar soal keuangan. Ini juga soal pengendalian diri, mindset, dan kebiasaan. Jadi kalau kamu selama ini kesulitan menabung, bukan berarti kamu gagal — mungkin kamu cuma belum ketemu metode yang cocok.

Ingat: Setiap orang punya jalannya masing-masing. Yang penting bukan seberapa cepat kamu sampai ke tujuan, tapi seberapa konsisten kamu melangkah.

Yuk, mulai menabung dari sekarang, mulai dari yang kecil, dan mulai dari kamu sendiri.
Tabunganmu hari ini bisa jadi penolong di masa depan.

 

Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang sedang berjuang untuk lebih konsisten menabung. Kalau kamu punya tips tambahan atau pengalaman seru soal menabung, yuk share di kolom komentar blog ini!

Sampai jumpa di artikel Catatan Digital selanjutnya! 💙



Investasi Emas vs Saham: Mana yang Cocok untuk Anda?

Menabung dan Investasi Halo, Sobat Catatan Digital! Akhir-akhir ini, obrolan soal keuangan dan investasi makin ramai, ya? Mulai dari anak m...