Mau Jadi Dosen? Yuk, Pilih Jurusan dengan Tepat dari Sekarang!
Banyak orang bermimpi menjadi dosen. Sebagian
karena ingin berbagi ilmu, sebagian lagi karena tertarik dengan dunia akademik,
dan tak sedikit pula karena profesi ini dianggap prestisius dan stabil. Tapi,
tahu nggak sih, langkah pertama untuk menjadi dosen sebenarnya dimulai sejak
Anda memilih jurusan kuliah? Yap, benar banget. Jurusan dan program studi yang
Anda pilih di bangku kuliah akan sangat menentukan arah karier akademik Anda ke
depan.
Jadi, kalau Anda punya cita-cita menjadi dosen
di masa depan, artikel ini akan membantu Anda untuk menentukan langkah awal
yang strategis. Kita akan bahas bareng-bareng bagaimana memilih jurusan yang
tepat, apa saja pertimbangannya, serta tips-tips yang bisa Anda pakai agar
tidak salah langkah.
1. Minat dan Passion Itu Kunci
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah
jujur pada diri sendiri: Saya sebenarnya
tertarik dengan bidang apa, sih? Karena menjadi dosen itu bukan cuma soal
mengajar, tapi juga meneliti dan menulis ilmiah. Maka, Anda harus benar-benar
punya rasa ingin tahu dan ketertarikan pada bidang yang akan Anda pilih.
Misalnya, Anda suka banget sama bahasa dan
sastra, Anda bisa pilih jurusan seperti Pendidikan Bahasa Inggris atau Sastra
Indonesia. Kalau Anda lebih senang ngoprek komputer, Teknologi Informasi atau
Ilmu Komputer bisa jadi pilihan. Intinya, pilihlah bidang yang Anda rela pelajari seumur hidup—karena dalam
dunia akademik, belajar nggak pernah berhenti.
2. Pertimbangkan Kekuatan dan Kemampuan Diri
Minat saja nggak cukup. Anda juga harus
realistis soal kemampuan. Coba evaluasi: apa kekuatan akademik Anda selama ini?
Apakah Anda lebih kuat di hitung-hitungan, atau di kemampuan verbal dan
menulis? Seseorang yang memiliki logika kuat dan suka angka-angka bisa lebih
cocok di bidang teknik, matematika, atau ekonomi. Sementara itu, yang jago
komunikasi atau suka menganalisis fenomena sosial bisa lebih cocok di bidang
sosial dan humaniora.
Menjadi dosen butuh keahlian yang mendalam di
bidang yang ditekuni. Maka dari itu, memilih jurusan yang sesuai dengan bakat
alami Anda akan sangat membantu dalam proses pembelajaran dan, pada akhirnya,
mempermudah perjalanan menuju jenjang akademik yang lebih tinggi.
3. Lihat Ketersediaan Program Pascasarjana
Salah satu syarat utama menjadi dosen di
Indonesia adalah memiliki gelar magister (S2), dan idealnya doktor (S3). Nah,
ini berarti Anda harus memilih jurusan S1 yang punya kesinambungan ke jenjang
berikutnya. Jangan sampai Anda kuliah di jurusan yang tidak memiliki pilihan
program lanjutan atau yang sulit dicari kampus penyelenggaranya.
Contohnya, jika Anda mengambil S1 Pendidikan
Biologi, pastikan ada S2 Pendidikan Biologi atau minimal Ilmu Biologi yang
linear. Kalau Anda bercita-cita jadi dosen hukum, maka dari awal ambil S1
Hukum, lalu lanjut S2 Hukum, dan idealnya S3 Hukum juga. Ini penting karena
dalam dunia akademik, linearitas bidang
ilmu antar jenjang adalah syarat mutlak untuk bisa naik jabatan fungsional
dosen.
4. Pikirkan Prospek Karir dan Kebutuhan Dunia
Akademik
Setiap jurusan punya tingkat kebutuhan yang
berbeda-beda di dunia kerja, termasuk di perguruan tinggi. Kalau Anda ingin
jadi dosen, Anda perlu tahu: bidang apa yang banyak dicari kampus saat ini?
Misalnya, bidang-bidang seperti Keperawatan,
Farmasi, Teknik Informatika, Ilmu Aktuaria, dan Teknologi Pangan termasuk yang
sedang banyak dibutuhkan karena belum banyak tenaga dosen ahli di bidang
tersebut. Anda bisa cari tahu lewat website LLDIKTI, portal PDDikti, atau
melihat info lowongan dosen dari berbagai kampus.
Dengan memilih jurusan yang banyak dibutuhkan,
Anda punya peluang lebih besar untuk direkrut menjadi dosen tetap, apalagi jika
Anda punya kualifikasi pendidikan tinggi dan pengalaman yang sesuai.
5. Perhatikan Linearitas Bidang Ilmu
Ini sangat penting tapi sering diabaikan.
Linearitas maksudnya adalah kesesuaian bidang ilmu antar jenjang pendidikan:
S1, S2, dan S3 harus saling terkait atau dalam rumpun ilmu yang sama. Kalau
tidak linear, Anda akan kesulitan untuk memenuhi syarat administratif menjadi
dosen tetap.
Contoh yang tidak
linear: S1 Teknik Sipil → S2 Manajemen → S3 Pendidikan. Meskipun mungkin
bisa dijelaskan, tapi ini akan jadi masalah saat mengurus jabatan fungsional.
Lebih ideal jika Anda mengambil jalur seperti S1 Ilmu Komunikasi → S2 Ilmu
Komunikasi → S3 Ilmu Komunikasi atau rumpun yang sangat berdekatan.
Linearitas ini juga berpengaruh saat pengajuan
sertifikasi dosen, kenaikan jabatan, dan pengakuan keilmuan Anda di institusi
pendidikan tinggi.
6. Pilih Kampus yang Mendukung Karir Akademik
Memilih jurusan yang tepat tidak cukup kalau
kampusnya tidak mendukung jalur akademik Anda. Sebaiknya Anda memilih
universitas atau perguruan tinggi yang:
·
Sudah terakreditasi minimal B (lebih bagus lagi
kalau A)
·
Aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah
·
Memiliki program magang, KKN, dan PKM
·
Ada bimbingan akademik yang mendukung karier
dosen
Universitas yang bagus akan membantu Anda
untuk terbiasa dalam budaya akademik yang kuat, seperti seminar ilmiah, lomba
karya tulis, hingga pelatihan menulis jurnal. Semua itu sangat berguna ketika
Anda melanjutkan studi dan ingin jadi dosen.
7. Jangan Abaikan Faktor Finansial
Meskipun semangat dan cita-cita itu penting,
Anda juga harus mempertimbangkan kemampuan finansial. Biaya kuliah di jurusan
tertentu bisa jauh lebih tinggi dibandingkan jurusan lain, apalagi jika
nantinya Anda berencana lanjut S2 dan S3.
Cobalah membuat perencanaan: apakah Anda bisa
mendapatkan beasiswa? Apakah kampus pilihan Anda menyediakan program bidikmisi,
KIP Kuliah, atau LPDP di jenjang lanjutannya? Menjadi dosen membutuhkan proses
panjang dan berjenjang, jadi Anda harus siap secara finansial—baik dari
keluarga, kerja paruh waktu, atau beasiswa.
8. Konsultasikan dengan Orang yang Sudah
Berpengalaman
Tips terakhir, tapi sangat penting: jangan malu bertanya! Anda bisa menghubungi
dosen di kampus, alumni jurusan yang Anda incar, atau bahkan mengikuti seminar
akademik online yang banyak tersedia sekarang.
Dengan ngobrol langsung ke orang-orang yang
sudah menjalani karier dosen, Anda bisa mendapatkan gambaran nyata: seperti apa
tantangan yang mereka hadapi, bagaimana proses studinya, dan apa yang harus
disiapkan dari sekarang.
Wawasan dari mereka bisa membantu Anda melihat
sisi-sisi yang selama ini mungkin belum terpikirkan—dan itu bisa jadi sangat
menentukan arah Anda ke depan.
Kesimpulan: Rancang Karier Akademikmu Sejak
Dini
Menjadi dosen bukanlah sesuatu yang terjadi
secara kebetulan. Karier ini adalah hasil dari perencanaan yang matang,
keputusan yang strategis, dan semangat belajar yang terus menyala. Salah satu
langkah awal terpenting dalam perjalanan itu adalah memilih jurusan dan program
studi yang tepat sejak awal.
Jadi, jika Anda memang serius ingin menjadi
dosen, mulailah dengan menyusun strategi dari sekarang:
✅ Pilih jurusan yang sesuai minat dan kemampuan
✅ Pastikan ada kelanjutan ke jenjang S2 dan S3
✅ Perhatikan prospek kebutuhan tenaga dosen di bidang tersebut
✅ Pilih kampus yang aktif secara akademik dan mendukung publikasi ilmiah
✅ Pastikan linearitas bidang ilmu
✅ Pertimbangkan juga sisi finansial dan kesiapan beasiswa
✅ Konsultasi dengan profesional di bidang yang Anda minati
Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa
membangun fondasi akademik yang kuat dan siap menapaki jalur menjadi dosen
profesional di masa depan.