Kamis, 10 Juli 2025

Kesalahan Umum dalam Mengambil Kredit Online

 

Kesalahan Umum dalam Mengambil Kredit Online

Karena Gesek-Gesek Sekarang, Pusingnya Nanti!

Halo, sobat pembaca setia Catatan Digital Nasir!
Gimana kabar finansialmu hari ini? Masih aman? Atau udah mulai ngitungin sisa PayLater sambil nyeruput kopi sachet karena gaji tinggal cerita?

Nah, kali ini kita bahas topik yang sering banget bikin dompet megap-megap: kredit online.
Atau lebih sering kita dengar dengan nama: pinjaman online, paylater, cicilan instan, dan sebangsanya.

Kredit online itu kayak pisau dapur — bisa jadi alat bantu hidup, bisa juga jadi alat bunuh dompet sendiri kalau salah pakai. Sayangnya, banyak orang ambil kredit online asal-asalan. Nggak baca syarat, nggak mikir cicilan, dan akhirnya... ya pusing tujuh keliling sendiri.

Yuk kita bahas, apa aja sih kesalahan umum yang sering banget dilakukan orang dalam ambil kredit online?
Biar kamu gak jadi korban berikutnya!

 

⚠️ 1. Asal Klik Tanpa Baca Syarat dan Ketentuan

Ini klasik banget.
Saking gampangnya proses pinjaman online — tinggal klik, isi data, selfie, dan voila! duit cair — banyak orang nggak baca syarat dan ketentuan.

Padahal di situ bisa aja tersembunyi:

  • Bunga yang mencekik.
  • Biaya administrasi super mahal.
  • Denda keterlambatan yang kayak dendam lama.

Jadi, please banget ya, baca dulu sebelum klik “Setuju”.
Jangan sampe kamu bilang "Saya nggak tahu," padahal semuanya udah ditulis kecil-kecil di pojok bawah.

 

๐Ÿ’ธ 2. Tergiur “Cair Cepat” Tanpa Cek Legalitas

“Kredit 5 juta cair dalam 5 menit, tanpa BI Checking!”

Dengar iklan gitu rasanya langsung pengen gesek aja, ya? Tapi hati-hati!
Banyak banget aplikasi pinjol ilegal yang bener-bener niat njerat kamu.

Ciri-ciri pinjol ilegal:

  • Gak terdaftar di OJK.
  • Bunga dan denda nggak masuk akal.
  • Minta akses ke seluruh kontak HP kamu.
  • Sering teror atau intimidasi kalau telat bayar.

Satu-satunya cara aman:
Pastikan aplikasi atau lembaga pinjaman online terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Bisa dicek langsung di website resmi OJK.

 

๐Ÿงฎ 3. Nggak Ngitung Dulu Kemampuan Bayar

“Ah, cicilannya cuma Rp300 ribu per bulan, murah lah!”

Tapi kamu lupa, selain cicilan itu:

  • Kamu juga masih nyicil motor.
  • Bayar kosan.
  • Bayar kuota, makan, bensin, dan... ya hidup.

Hasilnya: gaji habis, cicilan numpuk, stres meningkat.

Sebelum ambil kredit, hitung dulu:

  • Total pendapatan kamu berapa?
  • Sudah punya cicilan berapa?
  • Cicilan baru ini akan nambah beban berapa?

Idealnya, total cicilan bulanan nggak lebih dari 30% penghasilan.
Kalau lebih? Ya siap-siap hidup minimalis versi ekstrim.

 

๐Ÿ›‘ 4. Ngelunasin Pakai Kredit Lain

Ini nih jebakan Batman sejati.
Kamu ambil pinjaman A, belum lunas, lalu ngambil pinjaman B buat nutup pinjaman A.
Terus muter-muter aja kayak benang kusut.

Kalau diterusin, akhirnya:

  • Gaji cuma numpang lewat.
  • Semua duit buat nutupin cicilan satu ke cicilan lain.
  • Kamu jadi hidup buat bayar utang doang.

Ini udah tanda-tanda jerat utang berantai.
Kalau kamu udah ngalamin ini, waktunya berhenti gali lubang tutup lubang, dan mulai atur ulang strategi keuangan.

 

๐Ÿ“† 5. Nggak Catat Tanggal Jatuh Tempo

Cuma karena aplikasi nggak ngingetin, kamu lupa bayar cicilan. Akhirnya...

  • Denda mulai nambah.
  • Skor kredit kamu rusak.
  • Nama bisa masuk daftar hitam (blacklist).

Padahal cuma karena lupa tanggal.

Solusinya gampang:
Catat tanggal jatuh tempo setiap pinjaman.
Bikin pengingat di HP, kalender, atau pasang sticky note di kulkas sekalian.

 

๐Ÿคณ 6. Ngasih Akses Kontak & Galeri ke Aplikasi Asal-asalan

Ini biasanya kesalahan pengguna aplikasi pinjol ilegal.
Mereka minta izin akses ke kontak, galeri, bahkan lokasi.
Dan kamu klik “Izinkan” tanpa mikir panjang.

Tau-tau pas kamu telat bayar, semua teman di kontak dapat SMS:

“Yth. Saudara/i. Harap sampaikan ke Aco Nasir agar segera membayar utang di aplikasi X sebesar Rp1.000.000. Kalau tidak, kami akan datang ke rumah!”

Duh, malu banget kan?

Pesan moralnya: jangan sembarangan kasih izin akses!
Kalau aplikasinya legal, biasanya gak minta akses aneh-aneh.

 

๐Ÿ“‰ 7. Gak Punya Dana Darurat

Kalau kamu ambil kredit, berarti kamu wajib punya cadangan dana untuk jaga-jaga.

Apa jadinya kalau:

  • Kamu sakit 2 minggu, gak bisa kerja.
  • Kena PHK tiba-tiba.
  • HP rusak, padahal kamu kerja lewat HP.

Kalau kamu gak punya dana darurat, maka cicilan tetap jalan… sementara penghasilan mandek.

Minimal punya 3x pengeluaran bulanan sebagai dana darurat.
Jangan semua penghasilan dipakai buat gaya, sisain juga buat bertahan hidup.

 

๐Ÿง˜‍♂️ 8. Terlalu Percaya Diri Bisa “Lunasin Nanti”

Kadang kita mikir:
“Sekarang ambil dulu, bayarnya nanti gampang lah!”

Padahal nanti belum tentu:

  • Gaji naik.
  • Kerjaan aman.
  • Rezeki datang dari langit.

Optimisme bagus, tapi kalau tanpa kalkulasi, itu namanya nekat.

Ambil kredit itu tanggung jawab.
Bukan ajang nebak-nebak hoki bulan depan.

 

๐Ÿ’ณ 9. Menggunakan Kredit untuk Hal Konsumtif Tak Perlu

Cicilan buat HP? Masih masuk akal.
Tapi cicilan buat beli jaket, sepatu, atau tiket konser?

Hmm... kamu yakin itu perlu?
Apalagi kalau setelah konser kamu tetap hidup susah tapi stylish — itu namanya gaya maksimal, isi minimal.

Gunakan kredit hanya untuk:

  • Kebutuhan penting.
  • Barang yang tahan lama.
  • Atau hal yang bisa menghasilkan uang (kredit produktif).

Kalau cuma buat belanja impulsif, mending tabung dulu.

 

๐Ÿงพ 10. Gak Ngecek Total Biaya yang Harus Dibayar

Banyak yang cuma lihat: “Cicilan per bulan cuma Rp100.000.”
Tapi gak ngecek total biaya selama masa cicilan.

Misal:

  • Kamu pinjam Rp1 juta.
  • Cicilan per bulan Rp200.000 selama 6 bulan.
  • Total yang kamu bayar: Rp1.200.000.

Artinya, ada bunga/biaya Rp200.000 (alias 20% selama 6 bulan).
Itu cukup besar lho.

Selalu hitung total pembayaran, bukan cuma cicilan bulanan.

 

️ Penutup: Kredit Online Itu Alat, Bukan Jalan Hidup

Sobat Catatan Digital Nasir,
Kredit online itu ibarat motor. Bisa bantu kamu sampai tujuan lebih cepat — kalau kamu tahu cara nyetir dan baca rambu.
Tapi kalau asal gas, gak pakai helm, gak tahu rem... ya siap-siap nyungsep.

Jadi, sebelum ambil kredit online, ingat 3 hal ini:

  1. Pikirkan manfaat jangka panjang.
  2. Hitung kemampuan bayar dengan jujur.
  3. Utamakan kebutuhan, bukan keinginan.

Semoga setelah baca artikel ini, kamu jadi makin bijak dalam mengelola utang digital.
Kalau kamu pernah punya pengalaman lucu, pahit, atau absurd soal kredit online, share dong di kolom komentar!

Sampai jumpa di catatan selanjutnya,
Salam bebas dari jeratan pinjol dan penuh kontrol keuangan! ๐Ÿ’ช๐Ÿ“ฑ๐Ÿ’ฐ

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengelola Penghasilan Tak Tetap dengan Bijak

  Karier & Penghasilan: Mengelola Penghasilan Tak Tetap dengan Bijak Di tengah pergeseran dunia kerja saat ini, semakin banyak orang m...