Oleh: Catatan Digital Nasir
📅 Dipublikasikan: Oktober 2025
Bulan Bahasa adalah perayaan penting untuk menumbuhkan cinta terhadap bahasa
Indonesia. Artikel ini membahas makna, sejarah, dan alasan mengapa Bulan Bahasa
tetap relevan di era digital bagi pelajar, guru, dan masyarakat umum.
Kata Kunci:
Bulan Bahasa, pentingnya Bulan Bahasa, makna Bulan Bahasa, perayaan bahasa
Indonesia, kegiatan Bulan Bahasa, sejarah Bulan Bahasa, Himpunan Mahasiswa
Bahasa Indonesia, literasi bahasa.
📖 Apa Itu Bulan Bahasa?
Kalau kamu masih bertanya-tanya, “Sebenarnya
apa sih Bulan Bahasa itu?”, jawabannya sederhana tapi maknanya dalam banget.
Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia
diperingati setiap bulan Oktober,
sebagai bentuk penghargaan terhadap peran bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.
Kenapa Oktober? Karena di bulan inilah,
tepatnya pada 28 Oktober 1928,
para pemuda dari berbagai daerah di Nusantara mengikrarkan Sumpah Pemuda, yang salah satu bunyinya
berbunyi:
“Kami poetra dan poetri Indonesia,
mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”
Nah, dari situlah asal mula semangat Bulan
Bahasa. Setiap tahun, berbagai sekolah, kampus, hingga lembaga pemerintahan dan
komunitas literasi mengadakan lomba, festival, seminar, dan kegiatan bertema
bahasa dan sastra.
Tapi kalau kita renungkan lebih dalam, Bulan
Bahasa bukan cuma soal lomba pidato atau baca puisi. Lebih dari itu, ini adalah
momen refleksi nasional tentang bagaimana
kita memperlakukan bahasa kita sendiri.
🇮🇩 Bahasa Indonesia: Bukan Sekadar
Alat Komunikasi
Coba bayangkan kalau bangsa ini tidak punya
satu bahasa yang menyatukan.
Di Indonesia ada lebih dari 700 bahasa
daerah. Kalau setiap suku hanya pakai bahasanya masing-masing, bisa-bisa
komunikasi sehari-hari saja penuh salah paham.
Bahasa Indonesia hadir sebagai jembatan. Ia
bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga simbol
identitas nasional. Bahasa inilah yang membuat kita, dari Sabang
sampai Merauke, merasa satu rumah, satu bangsa.
Namun, sayangnya, sekarang bahasa Indonesia
sering dianggap “biasa saja”. Banyak yang lebih bangga pakai bahasa Inggris di
media sosial, atau malah mencampur aduk bahasa tanpa sadar kehilangan keindahan
dan kesantunannya.
Di sinilah Bulan Bahasa punya peran penting: mengingatkan kita untuk kembali bangga berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar.
💬 Mengapa Bulan Bahasa Masih Relevan di Era
Digital?
Zaman memang sudah berubah. Kita hidup di era
serba daring, di mana informasi berpindah dalam hitungan detik. Tapi justru
karena itu, kesadaran berbahasa yang baik
semakin dibutuhkan.
Mari kita lihat beberapa alasannya:
1. Bahasa
Menentukan Cara Kita Dipahami
Di media sosial, kata-kata bisa menjadi pedang
bermata dua.
Bahasa yang tidak hati-hati bisa menimbulkan salah paham, perdebatan, bahkan
perpecahan.
Bulan Bahasa mengingatkan kita bahwa berbahasa
bukan hanya soal bicara, tapi juga soal menghargai.
2. Menumbuhkan
Literasi dan Kritis Berpikir
Kegiatan Bulan Bahasa seperti lomba menulis
esai, puisi, atau debat membantu pelajar mengasah kemampuan berpikir logis dan
kreatif.
Ketika kita belajar menyusun kalimat yang baik, sesungguhnya kita juga belajar menyusun cara berpikir yang teratur.
3. Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Ilmu dan Teknologi
Dulu mungkin bahasa Indonesia lebih dikenal di
ranah sastra dan komunikasi sehari-hari. Tapi kini, banyak penelitian, karya
ilmiah, bahkan teknologi lokal yang sudah ditulis dalam bahasa Indonesia.
Artinya, bahasa kita bisa — dan memang seharusnya — menjadi bahasa ilmu pengetahuan.
4. Melawan
Lunturnya Identitas Budaya
Bahasa dan budaya tidak bisa dipisahkan. Kalau
kita kehilangan kebiasaan berbahasa dengan baik, kita pelan-pelan kehilangan
rasa terhadap nilai-nilai budaya sendiri.
Bulan Bahasa menjadi pengingat agar generasi muda tidak sekadar fasih dalam
bahasa asing, tapi juga tetap berakar
pada bahasa ibunya sendiri.
🧠 Apa yang Bisa Kita Lakukan di Bulan Bahasa?
Bulan Bahasa tidak harus selalu dirayakan
dengan lomba megah atau acara formal. Ada banyak cara sederhana namun bermakna
untuk ikut memperingatinya.
💡 1. Menulis dan Membaca
Lebih Banyak
Kamu bisa menulis cerpen, puisi, atau bahkan
sekadar catatan reflektif tentang bahasa Indonesia di media sosial atau blog
pribadimu.
Semakin banyak yang menulis, semakin hidup pula ekosistem literasi kita.
🗣️ 2. Mengikuti Kegiatan
Kampus atau Sekolah
Banyak Himpunan Mahasiswa dan sekolah
mengadakan Lomba Bulan Bahasa —
mulai dari pidato, debat, baca puisi, sampai video literasi.
Ikutlah, bukan hanya untuk menang, tapi untuk melatih kemampuan berbahasa dan berpikir.
🎧 3. Menyebarkan Konten
Positif tentang Bahasa
Kamu bisa membuat video singkat di TikTok atau
Instagram tentang tips berbahasa yang baik, arti kata unik, atau makna
peribahasa.
Konten edukatif seperti itu sering kali lebih efektif daripada ceramah panjang.
🤝 4. Mengajarkan Bahasa yang Santun
di Lingkungan Sekitar
Guru, orang tua, dan mahasiswa punya peran
penting dalam memberi contoh.
Bahasa santun bukan berarti kaku — tapi tahu kapan dan bagaimana berbicara
dengan hormat.
❤️ Bahasa
Indonesia dan Peran Generasi Muda
Generasi muda sekarang hidup di dunia yang
dinamis — serba digital, serba cepat. Tapi satu hal yang tidak boleh hilang
adalah rasa memiliki terhadap bahasa
sendiri.
Kita sering lupa, bahwa bahasa Indonesia
dulunya bukan bahasa besar. Ia tumbuh dari semangat perjuangan dan persatuan.
Sekarang, tanggung jawab kita adalah menjaga agar bahasa ini tetap relevan,
modern, dan bermartabat.
Menulis status media sosial dengan bahasa yang
baik, membuat konten edukatif, atau sekadar memperbaiki cara bicara sehari-hari
— semua itu bentuk kecil dari merawat
bahasa Indonesia.
📚 Bulan Bahasa di Sekolah dan Kampus: Lebih dari
Sekadar Lomba
Banyak sekolah dan kampus menyemarakkan Bulan
Bahasa dengan berbagai kegiatan, seperti:
·
Lomba pidato dan debat
bahasa Indonesia
·
Lomba menulis cerpen,
puisi, dan esai
·
Drama bahasa dan
musikalisasi puisi
·
Pameran literasi dan bazar
buku
·
Seminar dan talkshow kebahasaan
Namun yang terpenting, kegiatan ini bukan
sekadar formalitas tahunan.
Ia seharusnya menjadi gerakan literasi
yang berkelanjutan, yang menumbuhkan kesadaran bahwa bahasa adalah
bagian dari jati diri bangsa.
🌿 Bahasa Indonesia di Mata Dunia
Tahukah kamu?
Bahasa Indonesia kini termasuk salah satu bahasa paling banyak dipelajari di dunia.
Bahkan di Australia, Jepang, Korea, dan beberapa universitas di Eropa, sudah
ada program studi Bahasa Indonesia.
Artinya, dunia mulai melihat bahwa bahasa kita
punya nilai strategis dan budaya yang kuat.
Kalau orang luar mau belajar bahasa kita, masa kita sendiri tidak bangga?
🌺 Penutup: Menjaga Bahasa, Menjaga Identitas
Bulan Bahasa bukan sekadar momen perayaan,
tapi juga pengingat siapa kita sebenarnya.
Bahasa Indonesia adalah napas bangsa ini — dari ruang kelas, media sosial,
hingga ruang publik.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan
teknologi, menjaga bahasa Indonesia bukan berarti menolak kemajuan.
Justru dengan bahasa yang kuat, kita bisa beradaptasi tanpa kehilangan arah.
Mari rayakan Bulan Bahasa dengan semangat:
“Berbahasa dengan bangga, bersastra dengan
cinta, dan berkomunikasi dengan makna.”
✍️
Dipublikasikan di: Catatan Digital Nasir
📌 Tag / Kata Kunci:
#BulanBahasa #BahasaIndonesia #MaknaBulanBahasa #LombaBulanBahasa
#LiterasiBahasa #HimpunanMahasiswa #KegiatanBahasa #PelajarSMA #GuruBahasa
#CintaBahasaIndonesia
Catatan Digital Nasir: Ide Lomba Kreatif untuk Meriahkan Bulan Bahasa Bersama Pelajar SMP dan SMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar