Rabu, 22 Oktober 2025

🌺 Mengapa Bulan Bahasa Itu Penting? Memaknai Bahasa Indonesia di Tengah Zaman yang Terus Berubah

Oleh: Catatan Digital Nasir

📅 Dipublikasikan: Oktober 2025

 

Bulan Bahasa adalah perayaan penting untuk menumbuhkan cinta terhadap bahasa Indonesia. Artikel ini membahas makna, sejarah, dan alasan mengapa Bulan Bahasa tetap relevan di era digital bagi pelajar, guru, dan masyarakat umum.

Kata Kunci:
Bulan Bahasa, pentingnya Bulan Bahasa, makna Bulan Bahasa, perayaan bahasa Indonesia, kegiatan Bulan Bahasa, sejarah Bulan Bahasa, Himpunan Mahasiswa Bahasa Indonesia, literasi bahasa.

 

📖 Apa Itu Bulan Bahasa?

Kalau kamu masih bertanya-tanya, “Sebenarnya apa sih Bulan Bahasa itu?”, jawabannya sederhana tapi maknanya dalam banget.
Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia diperingati setiap bulan Oktober, sebagai bentuk penghargaan terhadap peran bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.

Kenapa Oktober? Karena di bulan inilah, tepatnya pada 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai daerah di Nusantara mengikrarkan Sumpah Pemuda, yang salah satu bunyinya berbunyi:

“Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”

Nah, dari situlah asal mula semangat Bulan Bahasa. Setiap tahun, berbagai sekolah, kampus, hingga lembaga pemerintahan dan komunitas literasi mengadakan lomba, festival, seminar, dan kegiatan bertema bahasa dan sastra.

Tapi kalau kita renungkan lebih dalam, Bulan Bahasa bukan cuma soal lomba pidato atau baca puisi. Lebih dari itu, ini adalah momen refleksi nasional tentang bagaimana kita memperlakukan bahasa kita sendiri.

 

🇮🇩 Bahasa Indonesia: Bukan Sekadar Alat Komunikasi

Coba bayangkan kalau bangsa ini tidak punya satu bahasa yang menyatukan.
Di Indonesia ada lebih dari 700 bahasa daerah. Kalau setiap suku hanya pakai bahasanya masing-masing, bisa-bisa komunikasi sehari-hari saja penuh salah paham.

Bahasa Indonesia hadir sebagai jembatan. Ia bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga simbol identitas nasional. Bahasa inilah yang membuat kita, dari Sabang sampai Merauke, merasa satu rumah, satu bangsa.

Namun, sayangnya, sekarang bahasa Indonesia sering dianggap “biasa saja”. Banyak yang lebih bangga pakai bahasa Inggris di media sosial, atau malah mencampur aduk bahasa tanpa sadar kehilangan keindahan dan kesantunannya.
Di sinilah Bulan Bahasa punya peran penting: mengingatkan kita untuk kembali bangga berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

 

💬 Mengapa Bulan Bahasa Masih Relevan di Era Digital?

Zaman memang sudah berubah. Kita hidup di era serba daring, di mana informasi berpindah dalam hitungan detik. Tapi justru karena itu, kesadaran berbahasa yang baik semakin dibutuhkan.

Mari kita lihat beberapa alasannya:

1. Bahasa Menentukan Cara Kita Dipahami

Di media sosial, kata-kata bisa menjadi pedang bermata dua.
Bahasa yang tidak hati-hati bisa menimbulkan salah paham, perdebatan, bahkan perpecahan.
Bulan Bahasa mengingatkan kita bahwa berbahasa bukan hanya soal bicara, tapi juga soal menghargai.

2. Menumbuhkan Literasi dan Kritis Berpikir

Kegiatan Bulan Bahasa seperti lomba menulis esai, puisi, atau debat membantu pelajar mengasah kemampuan berpikir logis dan kreatif.
Ketika kita belajar menyusun kalimat yang baik, sesungguhnya kita juga belajar menyusun cara berpikir yang teratur.

3. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu dan Teknologi

Dulu mungkin bahasa Indonesia lebih dikenal di ranah sastra dan komunikasi sehari-hari. Tapi kini, banyak penelitian, karya ilmiah, bahkan teknologi lokal yang sudah ditulis dalam bahasa Indonesia.
Artinya, bahasa kita bisa — dan memang seharusnya — menjadi bahasa ilmu pengetahuan.

4. Melawan Lunturnya Identitas Budaya

Bahasa dan budaya tidak bisa dipisahkan. Kalau kita kehilangan kebiasaan berbahasa dengan baik, kita pelan-pelan kehilangan rasa terhadap nilai-nilai budaya sendiri.
Bulan Bahasa menjadi pengingat agar generasi muda tidak sekadar fasih dalam bahasa asing, tapi juga tetap berakar pada bahasa ibunya sendiri.

 

🧠 Apa yang Bisa Kita Lakukan di Bulan Bahasa?

Bulan Bahasa tidak harus selalu dirayakan dengan lomba megah atau acara formal. Ada banyak cara sederhana namun bermakna untuk ikut memperingatinya.

💡 1. Menulis dan Membaca Lebih Banyak

Kamu bisa menulis cerpen, puisi, atau bahkan sekadar catatan reflektif tentang bahasa Indonesia di media sosial atau blog pribadimu.
Semakin banyak yang menulis, semakin hidup pula ekosistem literasi kita.

🗣️ 2. Mengikuti Kegiatan Kampus atau Sekolah

Banyak Himpunan Mahasiswa dan sekolah mengadakan Lomba Bulan Bahasa — mulai dari pidato, debat, baca puisi, sampai video literasi.
Ikutlah, bukan hanya untuk menang, tapi untuk melatih kemampuan berbahasa dan berpikir.

🎧 3. Menyebarkan Konten Positif tentang Bahasa

Kamu bisa membuat video singkat di TikTok atau Instagram tentang tips berbahasa yang baik, arti kata unik, atau makna peribahasa.
Konten edukatif seperti itu sering kali lebih efektif daripada ceramah panjang.

🤝 4. Mengajarkan Bahasa yang Santun di Lingkungan Sekitar

Guru, orang tua, dan mahasiswa punya peran penting dalam memberi contoh.
Bahasa santun bukan berarti kaku — tapi tahu kapan dan bagaimana berbicara dengan hormat.

 

Bahasa Indonesia dan Peran Generasi Muda

Generasi muda sekarang hidup di dunia yang dinamis — serba digital, serba cepat. Tapi satu hal yang tidak boleh hilang adalah rasa memiliki terhadap bahasa sendiri.

Kita sering lupa, bahwa bahasa Indonesia dulunya bukan bahasa besar. Ia tumbuh dari semangat perjuangan dan persatuan.
Sekarang, tanggung jawab kita adalah menjaga agar bahasa ini tetap relevan, modern, dan bermartabat.

Menulis status media sosial dengan bahasa yang baik, membuat konten edukatif, atau sekadar memperbaiki cara bicara sehari-hari — semua itu bentuk kecil dari merawat bahasa Indonesia.

 

📚 Bulan Bahasa di Sekolah dan Kampus: Lebih dari Sekadar Lomba

Banyak sekolah dan kampus menyemarakkan Bulan Bahasa dengan berbagai kegiatan, seperti:

·         Lomba pidato dan debat bahasa Indonesia

·         Lomba menulis cerpen, puisi, dan esai

·         Drama bahasa dan musikalisasi puisi

·         Pameran literasi dan bazar buku

·         Seminar dan talkshow kebahasaan

Namun yang terpenting, kegiatan ini bukan sekadar formalitas tahunan.
Ia seharusnya menjadi gerakan literasi yang berkelanjutan, yang menumbuhkan kesadaran bahwa bahasa adalah bagian dari jati diri bangsa.

 

🌿 Bahasa Indonesia di Mata Dunia

Tahukah kamu?
Bahasa Indonesia kini termasuk salah satu bahasa paling banyak dipelajari di dunia.
Bahkan di Australia, Jepang, Korea, dan beberapa universitas di Eropa, sudah ada program studi Bahasa Indonesia.

Artinya, dunia mulai melihat bahwa bahasa kita punya nilai strategis dan budaya yang kuat.
Kalau orang luar mau belajar bahasa kita, masa kita sendiri tidak bangga?

 

🌺 Penutup: Menjaga Bahasa, Menjaga Identitas

Bulan Bahasa bukan sekadar momen perayaan, tapi juga pengingat siapa kita sebenarnya.
Bahasa Indonesia adalah napas bangsa ini — dari ruang kelas, media sosial, hingga ruang publik.

Di tengah derasnya arus globalisasi dan teknologi, menjaga bahasa Indonesia bukan berarti menolak kemajuan.
Justru dengan bahasa yang kuat, kita bisa beradaptasi tanpa kehilangan arah.

Mari rayakan Bulan Bahasa dengan semangat:

“Berbahasa dengan bangga, bersastra dengan cinta, dan berkomunikasi dengan makna.”

 


Dipublikasikan di: Catatan Digital Nasir

📌 Tag / Kata Kunci:
#BulanBahasa #BahasaIndonesia #MaknaBulanBahasa #LombaBulanBahasa #LiterasiBahasa #HimpunanMahasiswa #KegiatanBahasa #PelajarSMA #GuruBahasa #CintaBahasaIndonesia

 Konten lainnya: 


Catatan Digital Nasir: Ide Lomba Kreatif untuk Meriahkan Bulan Bahasa Bersama Pelajar SMP dan SMA

Catatan Digital Nasir: 🌺 Mengapa Bulan Bahasa Itu Penting? Memaknai Bahasa Indonesia di Tengah Zaman yang Terus Berubah

Catatan Digital Nasir: 🎙️ Lomba Berbahasa: Ajang Keberanian dan Keterampilan Berbicara di Bulan Bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika Cinta Menyimpang

Ketika Cinta Menyimpang Cinta, katanya, adalah hal paling indah di dunia. Ia bisa membuat orang yang keras jadi lembut, yang dingin jadi ha...