Selasa, 10 Oktober 2023

SEPUTAR KARIR DOSEN

 

Seputar Karier Dosen: Dari Awal Meniti Karier sampai Sertifikasi

Jadi dosen itu keren. Tapi lebih dari itu, jadi dosen juga berarti ikut ambil bagian dalam mencetak generasi masa depan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Banyak orang tertarik dengan profesi ini, tapi belum tentu tahu seluk-beluknya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: gimana sih jalur karier seorang dosen itu? Apa aja syaratnya? Gimana proses sertifikasinya?

Nah, kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk jadi dosen, atau bahkan sudah jadi dosen tapi ingin lebih memahami prosesnya secara utuh, yuk kita bahas sama-sama di artikel ini. Kita bakal ngulik mulai dari jalur karier dosen, jenis status dosen, tugas dan tanggung jawabnya, sampai salah satu proses penting: Sertifikasi Dosen alias Serdos.

 

Apa Itu Karier Akademik Dosen?

Karier akademik itu ibarat anak tangga yang harus dinaiki perlahan tapi pasti. Di dunia dosen, karier ini dibangun berdasarkan prinsip Tridarma Perguruan Tinggi:

1.      Pendidikan dan Pengajaran

2.      Penelitian dan Pengembangan

3.      Pengabdian kepada Masyarakat

Jadi, kalau kamu pikir tugas dosen itu cuma ngajar di kelas, itu baru satu sisi aja. Dosen juga wajib melakukan penelitian, bikin jurnal ilmiah, ikut seminar, dan aktif turun ke masyarakat untuk mengaplikasikan keilmuannya. Semua aktivitas ini dinilai dan dihitung sebagai bagian dari angka kredit untuk naik jabatan.

 

Jenjang Karier Dosen

Secara struktural, jenjang jabatan fungsional dosen di Indonesia terbagi menjadi empat level:

Jabatan Akademik

Golongan

Keterangan

Asisten Ahli

III/b - III/c

Titik awal karier, minimal S2

Lektor

III/d - IV/a

Sudah punya pengalaman mengajar dan publikasi nasional

Lektor Kepala

IV/b - IV/c

Dosen senior dengan kontribusi ilmiah signifikan

Profesor (Guru Besar)

IV/d - IV/e

Jabatan tertinggi, punya pengaruh di tingkat nasional/internasional

Untuk bisa naik dari satu level ke level berikutnya, dosen harus mengumpulkan angka kredit melalui kegiatan tridarma tadi. Penilaian dilakukan lewat sistem Penilaian Angka Kredit (PAK) yang dikelola LLDIKTI dan Kemendikbudristek.

 

Syarat Umum Jadi Dosen

Kalau kamu tertarik jadi dosen tetap, ini dia syarat-syarat umumnya:

·         Pendidikan minimal S2, walaupun S3 akan lebih baik untuk masa depan karier.

·         Linearitas pendidikan, artinya S1, S2, dan S3 (kalau ada) harus dalam satu rumpun ilmu.

·         Punya NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) untuk dosen tetap, atau NIDK untuk dosen tidak tetap.

·         Aktif dalam tridarma (mengajar, meneliti, mengabdi).

·         Lolos Sertifikasi Dosen untuk bisa menerima tunjangan profesi dan pengakuan kompetensi.

 

Tipe-Tipe Dosen di Indonesia

Ada beberapa jenis status dosen berdasarkan keterikatannya dengan institusi:

1. Dosen Tetap Perguruan Tinggi (NIDN)

Ini yang paling ideal. Dosen tetap adalah bagian dari struktur tetap kampus, punya beban kerja minimal 12 SKS per semester, dan berhak mengajukan Serdos serta mendapatkan tunjangan.

2. Dosen Tidak Tetap atau Luar Biasa

Dosen ini mengajar part-time. Biasanya tidak mendapat beban tridarma secara penuh dan tidak bisa mengajukan Serdos, kecuali dalam status tertentu (NIDK) dan memenuhi kriteria.

3. Dosen ASN DPK (PNS Diperbantukan)

Biasanya PNS dari kementerian atau lembaga lain yang ditugaskan mengajar di perguruan tinggi swasta.

 

Tugas dan Tanggung Jawab Dosen

Kalau kamu pikir jadi dosen itu cuma duduk di kelas sambil berceramah, pikir lagi deh. Ini beberapa tanggung jawab yang harus dijalani dosen secara rutin:

·         Menyusun RPS (Rencana Pembelajaran Semester)

·         Mengajar dan mengevaluasi mahasiswa

·         Membimbing skripsi, tesis, atau disertasi

·         Meneliti dan mempublikasikan hasil riset

·         Aktif dalam seminar ilmiah dan pelatihan

·         Mengabdi kepada masyarakat melalui pelatihan, workshop, atau pengembangan wilayah

Dosen juga sering diminta terlibat dalam kegiatan organisasi keilmuan dan struktur manajerial kampus, seperti menjadi ketua program studi, dekan, atau panitia kegiatan ilmiah.

 

Tantangan dan Peluang Karier Dosen

Tantangan:

·         Beban administratif tinggi, seperti akreditasi, pelaporan, atau laporan ke DIKTI.

·         Tekanan untuk publikasi ilmiah, baik di jurnal nasional maupun internasional.

·         Persaingan jabatan fungsional, karena slot Guru Besar terbatas.

·         Perubahan regulasi yang cepat dan dinamis.

Peluang:

·         Kenaikan jabatan fungsional → berbanding lurus dengan tunjangan dan prestise.

·         Beasiswa studi lanjut (S3) dari LPDP, DIKTI, dan kampus luar negeri.

·         Hibah riset dan pengabdian yang bisa didanai hingga ratusan juta rupiah.

·         Keterlibatan dalam pembuatan kebijakan publik atau pengembangan daerah.

·         Kesempatan jadi narasumber, visiting lecturer, atau kolaborator riset internasional.

 

Mengenal Serdos: Sertifikasi Dosen

Nah, ini salah satu milestone penting dalam karier dosen: Serdos atau Sertifikasi Dosen. Ini semacam “SIM Profesi” yang menunjukkan bahwa seorang dosen telah diakui kompetensinya sebagai tenaga pengajar profesional di perguruan tinggi.

Apa Tujuan Serdos?

Tujuannya simpel tapi penting: memastikan bahwa dosen punya kompetensi yang layak, tidak cuma dari sisi pengetahuan, tapi juga dari sisi profesionalisme, etika, dan kinerja.

Siapa yang Bisa Mengikuti Serdos?

Syarat umum Serdos antara lain:

·         Warga Negara Indonesia (WNI)

·         Pendidikan minimal S2

·         Sudah punya NIDN atau NIDK

·         Sudah mengajar selama minimal 2 tahun

·         Memiliki portofolio akademik: publikasi, pengalaman mengajar, kegiatan pengabdian

·         Mendapat rekomendasi dari perguruan tinggi asal

Ada juga beberapa penilaian khusus, seperti nilai dari mahasiswa, kolega sejawat, atasan langsung, serta hasil tes akademik seperti TKDA dan TOEP (Tes Kemampuan Dasar Akademik dan Tes Bahasa Inggris).

 

Proses dan Tahapan Serdos

Secara garis besar, inilah tahapan Serdos:

1.      Pemilihan peserta oleh kampus

2.      Verifikasi data dan pengumpulan portofolio

3.      Penilaian persepsional (oleh mahasiswa, kolega, atasan)

4.      Tes TKDA dan TOEP

5.      Penilaian akhir oleh asesor

6.      Pengumuman lulus / tidak lulus

Kalau dinyatakan lulus, dosen akan mendapatkan sertifikat pendidik dan otomatis mendapatkan tunjangan profesi dosen setiap bulan dari pemerintah. Besarnya setara satu kali gaji pokok.

 

Apa Manfaat Lulus Serdos?

·         Mendapat pengakuan resmi sebagai dosen profesional

·         Berhak atas tunjangan profesi dosen

·         Membuka akses untuk naik jabatan fungsional

·         Meningkatkan kredibilitas dan posisi tawar di kampus

 

Penutup: Jadi Dosen, Profesi yang Mulia dan Penuh Peluang

Menjadi dosen bukan cuma tentang berdiri di depan kelas dan memberikan materi. Ini adalah profesi yang membutuhkan dedikasi, kedisiplinan, dan semangat belajar seumur hidup. Jalur karier dosen memang menantang, tetapi juga sangat rewarding. Baik dari sisi pengembangan diri, kontribusi sosial, hingga kesejahteraan.

Kalau kamu bermimpi jadi dosen, mulailah dengan menyiapkan pendidikan yang tepat, aktif dalam kegiatan ilmiah, dan pahami prosedur seperti Serdos sedini mungkin. Karena dunia pendidikan Indonesia butuh lebih banyak dosen yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berdedikasi dan visioner.

Dan ingat, menjadi dosen itu bukan hanya pekerjaan, tapi juga panggilan hati.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Menikmati Hidup Tanpa Mengorbankan Keuangan

Cara Menikmati Hidup Tanpa Mengorbankan Keuangan Menikmati hidup adalah hak semua orang. Kita semua ingin bersenang-senang, makan enak, trav...