Minggu, 22 Desember 2024

Menyampaikan Maksud dalam Keterampilan Berbicara Transaksional

Catatan Digital Nasir (edited)

Menyampaikan Maksud dalam Keterampilan Berbicara Transaksional

Pernah nggak, saat ngobrol atau meeting, kita sudah bicara panjang lebar… tapi lawan bicara tetap nggak paham apa maksud kita?
Nah, di sinilah pentingnya menyampaikan maksud dengan jelas, apalagi dalam keterampilan berbicara transaksional — jenis komunikasi yang tujuannya mencapai hasil tertentu, seperti membuat kesepakatan, memberi instruksi, atau meminta informasi.

 

🎯 Inti dari Menyampaikan Maksud

Berbicara transaksional itu seperti mengirim paket: alamatnya harus jelas, isinya rapi, dan sampai tepat waktu.
Kalau pesan kita berantakan, ujung-ujungnya bisa nyasar, bahkan bikin orang bingung.

Beberapa ciri utama:

  1. Kejelasan Pesan
    Awali dengan tujuan, beri penjelasan, lalu akhiri dengan tindak lanjut.
    Contoh:

“Saya ingin mendiskusikan rencana pemasaran untuk kuartal berikutnya.”
Sekali ucap, lawan bicara langsung tahu mau dibawa ke mana arah percakapan.

  1. Bahasa yang Tepat
    Pilih kata yang sesuai konteks. Situasi formal? Gunakan bahasa netral atau profesional.
    Harmer (2007) bilang, pilihan kata yang tepat bisa meminimalisir salah paham.
  2. Responsif terhadap Lawan Bicara
    Dengarkan balik, jawab pertanyaan, dan pastikan pesan benar-benar nyangkut di kepala lawan bicara (Richards, 2008).
  3. Efisiensi dan Fokus
    Potong yang nggak relevan. Langsung ke inti, apalagi kalau ini soal instruksi, negosiasi, atau transaksi.

Berbicara transaksional itu seperti mengirim paket:

  • Alamatnya harus jelas → supaya sampai ke tujuan yang tepat.
  • Isinya rapi → biar mudah dibongkar dan dimengerti.
  • Sampai tepat waktu → karena pesan yang terlambat bisa kehilangan arti.

Kalau pesan kita berantakan, alamatnya tidak jelas, atau isi paketnya acak-acakan, ujung-ujungnya bisa nyasar, bahkan bikin orang bingung.
Dalam komunikasi, “paket” itu adalah maksud dan pesan yang ingin kita sampaikan.

Berikut empat ciri utama yang membuat pesan kita tepat sasaran:

1. Kejelasan Pesan

Mulailah dengan menyatakan tujuan, lanjutkan dengan penjelasan singkat, lalu akhiri dengan tindak lanjut atau langkah yang diharapkan.

Contoh dalam berbagai konteks:

  • Meeting bisnis:

“Saya ingin mendiskusikan rencana pemasaran untuk kuartal berikutnya, khususnya strategi promosi online. Setelah pembahasan, saya harap kita bisa menyepakati jadwal pelaksanaannya.”

  • Layanan pelanggan:

“Saya menelepon untuk menanyakan status pengiriman paket pesanan saya yang dijadwalkan tiba kemarin.”

  • Komunikasi sehari-hari:

“Bisa tolong ambilkan buku di meja kerja saya? Saya butuh untuk rapat sebentar lagi.”

Tips: Gunakan kalimat pembuka yang mengarahkan lawan bicara pada topik inti, agar mereka tahu sejak awal apa yang sedang dibicarakan.

 

2. Bahasa yang Tepat

Kata-kata adalah kemudi dalam percakapan. Salah pilih kata, kita bisa nyasar. Pilih bahasa sesuai situasi, hubungan, dan tujuan.

Contoh:

  • Situasi formal (rapat kampus):

“Berdasarkan hasil evaluasi, kami menyarankan revisi pada modul ajar semester ini.”

  • Situasi semi-formal (koordinasi antar tim):

“Kita perlu membagi tugas supaya semua selesai tepat waktu.”

  • Situasi santai (teman dekat):

“Eh, nanti malam jadi nongkrong nggak? Kalau jadi, aku jemput jam 7.”

Harmer (2007) menekankan bahwa pemilihan kata yang tepat bukan hanya soal sopan atau tidak, tapi juga soal mengurangi potensi salah paham.

 

3. Responsif terhadap Lawan Bicara

Komunikasi yang baik itu dua arah, bukan monolog. Kita perlu:

  • Mendengarkan respons lawan bicara.
  • Menjawab pertanyaan mereka.
  • Mengonfirmasi apakah pesan kita sudah dipahami.

Contoh:

  • Dalam negosiasi:

Lawan bicara: “Kalau diskonnya 15%, apakah masih bisa free ongkir?”
Kita: “Bisa, dengan syarat minimal pembelian 10 unit. Apakah itu sesuai dengan rencana Anda?”

  • Di kelas:

Murid: “Bu, bagian ini maksudnya apa ya?”
Guru: “Maksudnya, kita harus menyelesaikan latihan ini sebelum lanjut ke materi berikutnya. Jadi, ayo kita coba kerjakan bersama.”

Richards (2008) menggarisbawahi bahwa respons yang tepat akan memperkuat kejelasan pesan dan membangun kepercayaan.

 

4. Efisiensi dan Fokus

Waktu adalah mata uang komunikasi. Terlalu banyak detil yang nggak relevan bikin pesan kehilangan arah. Potong yang tidak perlu, fokus pada inti.

Contoh:

  • Instruksi kerja:
    “Jadi gini, minggu depan kan ada pameran, dan kita mungkin akan butuh beberapa spanduk. Nah, spanduknya itu ukurannya bisa besar atau sedang, tapi saya rasa kalau besar lebih kelihatan…” (terlalu berputar-putar)
    “Tolong cetak spanduk ukuran besar untuk pameran minggu depan.”
  • Koordinasi acara:

“Kita fokus beresin registrasi peserta dulu, dekorasi menyusul setelahnya.”

Dalam transaksi bisnis atau layanan cepat, kejelasan dan singkatnya pesan adalah kunci supaya proses berjalan lancar.

 

💡 Kenapa Penting?

Karena kalau maksud kita tersampaikan dengan jelas:

  • Kesepakatan bisa tercapai lebih cepat.
  • Masalah bisa diselesaikan tanpa drama.
  • Kredibilitas kita sebagai komunikator naik level.

Thornbury (2005) menyarankan latihan seperti simulasi percakapan formal atau role play biar kemampuan ini makin terasah.

 

📚 Fokus pada Tatabahasa

Selain kata-kata yang pas, grammar juga punya peran penting. Berikut beberapa “senjata” yang bisa dipakai:

 

1. Kalimat Tanya yang Sopan

Digunakan untuk klarifikasi atau minta informasi.
Contoh bahasa Inggris:

  • “Could you tell me where the nearest bank is?”
    Contoh bahasa Indonesia:
  • “Apakah Anda berkenan menjelaskan lebih lanjut tentang hal ini?”
  • “Bolehkah saya mengetahui jadwal pertemuan selanjutnya?”
  • “Bisakah Anda memberikan panduan lebih jelas mengenai langkah berikutnya?”

1. Kalimat Tanya yang Sopan

Kalimat tanya yang sopan digunakan untuk mengklarifikasi informasi, meminta bantuan, atau memastikan pemahaman tanpa terkesan memerintah atau memaksa.
Kunci kesopanannya ada pada:

·         Pilihan kata pembuka (Apakah, Bisakah, Bolehkah, Mungkinkah, Mohon).

·         Nada suara atau intonasi yang lembut.

·         Penempatan ungkapan sopan seperti tolong, berkenan, atau jika tidak keberatan.

Kalimat tanya sopan membantu kita membangun hubungan baik dengan lawan bicara, menjaga profesionalisme, dan menghindari kesalahpahaman.

 

📌 Contoh dalam Bahasa Inggris

·         “Could you tell me where the nearest bank is?”

·         “Would you mind explaining the procedure to me?”

·         “May I know when the next meeting will be held?”

·         “Could you please clarify this point for me?”

·         “Would it be possible to get a copy of the report?”

 

📌 Contoh dalam Bahasa Indonesia (Berbagai Konteks)

A. Konteks Bisnis atau Profesional

1.      “Apakah Bapak/Ibu berkenan menjelaskan lebih lanjut mengenai strategi pemasaran yang akan digunakan?”

2.      “Bolehkah saya mengetahui siapa yang akan memimpin proyek ini?”

3.      “Bisakah Anda memberikan panduan tertulis mengenai prosedur kerja baru ini?”

4.      “Mungkinkah saya mendapatkan salinan laporan keuangan bulan lalu?”

5.      “Jika tidak keberatan, dapatkah Anda menunjukkan data pendukungnya?”

B. Konteks Pendidikan

6.      “Bolehkah saya bertanya mengenai materi yang belum sempat dijelaskan?”

7.      “Bisakah Bapak/Ibu guru mengulang penjelasan tentang topik ini?”

8.      “Apakah saya boleh meminjam buku referensi tersebut untuk tugas saya?”

9.      “Mungkinkah kita mengatur sesi tambahan untuk membahas soal ujian?”

10.  “Kalau tidak keberatan, bolehkah saya mengajukan pertanyaan sebelum kelas berakhir?”

C. Konteks Layanan Publik atau Pelanggan

11.  “Apakah saya boleh mengetahui status pengajuan permohonan saya?”

12.  “Bisakah Anda memberi tahu jadwal keberangkatan bus berikutnya?”

13.  “Bolehkah saya meminta bantuan untuk mengisi formulir ini?”

14.  “Mungkinkah saya mendapatkan informasi tarif terbaru?”

15.  “Jika memungkinkan, dapatkah saya melihat contoh produk terlebih dahulu?”

D. Konteks Percakapan Sehari-hari

16.  “Boleh saya tahu jam berapa acara dimulai?”

17.  “Bisakah kamu membantu saya memindahkan meja ini?”

18.  “Kalau tidak merepotkan, bolehkah saya ikut menumpang?”

19.  “Mungkinkah kita bertemu lebih awal dari jadwal?”

20.  “Kalau berkenan, bisakah kamu jelaskan lagi maksudnya?”

 

💡 Tips Membuat Kalimat Tanya yang Sopan

1.      Gunakan kata tanya lembutBolehkah, Bisakah, Apakah Anda berkenan, Mungkinkah.

2.      Tambahkan frasa sopantolong, jika tidak keberatan, apabila memungkinkan.

3.      Gunakan nada suara netral atau rendah (hindari nada menginterogasi).

4.      Sampaikan alasan jika perlu, agar permintaan lebih dapat diterima.

Contoh:

“Bolehkah saya mengetahui jadwal rapat minggu depan, supaya saya bisa menyesuaikan agenda?”

Dengan begitu, kalimat tanya kita terdengar profesional, sopan, dan jelas maksudnya.

 

 

2. Kalimat Deklaratif untuk Memberi Informasi

Langsung dan jelas.
Contoh:

  • Present Simple: “The meeting starts at 10 a.m.”
  • Past Simple: “I sent the report yesterday.”
    Versi Indonesia:

“Kantor ini buka setiap hari Senin sampai Jumat dari pukul 08.00 hingga 17.00.”
“Pengumuman hasil seleksi akan dipublikasikan di situs resmi pada tanggal 1 Desember.”

2. Kalimat Deklaratif untuk Memberi Informasi

Kalimat deklaratif digunakan untuk menyampaikan fakta, pernyataan, atau informasi secara langsung dan jelas tanpa menuntut jawaban. Dalam komunikasi transaksional, kalimat jenis ini sangat penting karena:

·         Membantu pendengar atau pembaca memahami informasi secara cepat.

·         Mengurangi risiko salah paham.

·         Menunjukkan kredibilitas pembicara.

Kunci utamanya adalah struktur kalimat yang rapi, pilihan kata yang tepat, dan penyampaian yang lugas.

 

📌 Contoh dalam Bahasa Inggris

·         Present Simple (fakta, rutinitas, jadwal)

“The meeting starts at 10 a.m.”
“The office opens every weekday at 8 a.m.”

·         Past Simple (kejadian di masa lalu)

“I sent the report yesterday.”
“The event took place last Saturday.”

·         Future Simple (rencana atau jadwal mendatang)

“The results will be announced next Monday.”
“The company will launch a new product next month.”

 

📌 Contoh dalam Bahasa Indonesia (Berbagai Konteks)

A. Konteks Bisnis atau Profesional

1.      “Rapat koordinasi akan dimulai pukul 09.00 di ruang pertemuan lantai dua.”

2.      “Kami telah mengirimkan proposal kerja sama melalui email kemarin sore.”

3.      “Laporan keuangan triwulan ini akan dipublikasikan pada tanggal 15 Agustus.”

4.      “Perusahaan menyediakan layanan konsultasi gratis untuk pelanggan baru.”

5.      “Semua staf wajib mengisi absensi sebelum jam kerja dimulai.”

B. Konteks Pendidikan

6.      “Ujian akhir semester akan dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 15 Desember.”

7.      “Perpustakaan kampus buka setiap hari dari pukul 08.00 sampai 20.00.”

8.      “Nilai ujian praktikum telah diunggah di sistem akademik.”

9.      “Seminar nasional akan menghadirkan pembicara dari tiga universitas ternama.”

10.  “Kelas tambahan untuk mata pelajaran Matematika dimulai minggu depan.”

C. Konteks Layanan Publik

11.  “Kantor pelayanan pajak buka setiap hari kerja dari pukul 08.00 hingga 15.00.”

12.  “Jalur evakuasi terletak di sebelah kiri pintu utama.”

13.  “Pengajuan KTP baru memerlukan fotokopi kartu keluarga dan akta kelahiran.”

14.  “Pendaftaran program bantuan sosial akan dibuka mulai tanggal 1 April.”

15.  “Jadwal keberangkatan kereta tujuan Surabaya adalah pukul 07.45.”

D. Konteks Percakapan Sehari-hari

16.  “Warung makan ini tutup setiap hari Senin.”

17.  “Film yang kita tunggu akan tayang mulai pekan depan.”

18.  “Paket yang kamu kirim sudah sampai tadi pagi.”

19.  “Acara pernikahan akan berlangsung di gedung serbaguna dekat alun-alun.”

20.  “Lampu di ruang tamu sudah diganti kemarin sore.”

 

💡 Tips Menyampaikan Kalimat Deklaratif secara Efektif

1.      Mulailah dengan informasi utama → sebutkan fakta terpenting di awal.
Contoh: “Pengumuman hasil seleksi akan dipublikasikan pada tanggal 1 Desember.”

2.      Gunakan tenses yang tepat sesuai waktu kejadian (sekarang, lampau, atau mendatang).

3.      Hindari detail yang berlebihan agar inti pesan tidak kabur.

4.      Gunakan intonasi datar dan tegas saat berbicara, supaya terdengar jelas dan meyakinkan.

 

 

3. Modal Verbs

Memberi nuansa seperti keharusan, izin, kemampuan, atau rencana.
Contoh Inggris:

  • “You should check the details before submitting the form.”
  • “Can I help you with that?”
    Contoh Indonesia:
  • Harus → “Anda harus menyelesaikan tugas ini hari ini.”
  • Boleh → “Apakah saya boleh menggunakan ruangan ini?”
  • Akan → “Kami akan menghadiri acara tersebut minggu depan.”

 

4. Conditional Sentences

Kalimat pengandaian untuk menyampaikan kemungkinan dan konsekuensi.

  • Type 1 (Real): “If you pay today, we can give you a discount.”
  • Type 2 (Unreal): “If I were you, I would choose the premium package.”
    Versi Indonesia:

“Jika kamu belajar dengan giat, kamu akan lulus ujian.”
“Seandainya saya memiliki waktu lebih banyak, saya akan membantu Anda.”

 

5. Linking Words untuk Koherensi

Biar kalimat nyambung dan enak dibaca/didengar:

  • Penambahan: dan, serta, juga
  • Kontras: tetapi, namun, sedangkan
  • Sebab-akibat: karena, sehingga, oleh karena itu
    Contoh:

“Kami menawarkan diskon untuk anggota, dan juga menyediakan pengiriman gratis.”

 

6. Intonasi dan Penekanan

  • Pertanyaan → intonasi naik: “Would you like coffee or tea?”
  • Pernyataan → intonasi turun: “The total amount is fifty dollars.”

 

7. Frasa Penting yang Siap Pakai

  • “Let me clarify…” (Mari saya jelaskan…)
  • “I’d like to ask about…” (Saya ingin bertanya tentang…)
  • “Could you explain that again?” (Bisa tolong jelaskan lagi?)

 

✍️ Penutup

Menyampaikan maksud dalam berbicara transaksional bukan sekadar ngomong jelas, tapi juga soal strategi:

  • Pilih kata yang tepat.
  • Gunakan tatabahasa yang rapi.
  • Susun ide secara terstruktur.
  • Perhatikan intonasi dan respons lawan bicara.

Dengan kombinasi ini, komunikasi kita bukan cuma efektif, tapi juga meninggalkan kesan profesional.
Kalau kata pepatah komunikasi modern:

“Clear message, clear result.”

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika Cinta Menyimpang

Ketika Cinta Menyimpang Cinta, katanya, adalah hal paling indah di dunia. Ia bisa membuat orang yang keras jadi lembut, yang dingin jadi ha...